Review Film Black Panther: Wakanda Forever, Perempuan Berdaya di Tengah Kedukaan

Alessandra Langit - Rabu, 9 November 2022
Review film Black Panther: Wakanda Forever yang tayang di bioskop Indonesia mulai 9 November.
Review film Black Panther: Wakanda Forever yang tayang di bioskop Indonesia mulai 9 November. Marvel Studios

Secara keseluruhan cerita, kepemimpinan perempuan, baik dalam bidang perang maupun di strategi di baliknya, sangatlah dominan dalam film Black Panther: Wakanda Forever.

Proses Kedukaan yang Manusiawi

Ketika berbicara soal superhero atau pahlawan super, tak sedikit orang yang merasa setiap karakternya cukup kuat untuk menghadapi cobaan.

Di film Black Panther: Wakanda Forever ini, penonto diajak mengikuti proses kedukaan dari masyarakat Wakanda.

Para pahlawan Wakanda digambarkan memiliki sisi kelembutan yang membuat kedukaan yang mereka rasakan terlihat nyata.

Pahlawan tidak digambarkan sempurna dan selalu kuat, ada sisi manusiawi yang bisa penonton lihat dari pahlawan-pahlawan Wakanda.

Rasa kehilangan sebagai ibu, kekasih, dan adik perempuan juga digambarkan sangat berbeda, membuat film ini kaya akan sisi emosional manusia yang beragam.

Film Black Panther: Wakanda Forever bukanlah film superhero sederhana yang menawarkan hiburan dan aksi pertarungan luar biasa.

Film ini menawarkan pemberdayaan perempuan dan rasa manusiawi yang dekat dengan penonton walaupun mengangkat cerita fantasi.

Baca Juga: Makna Lirik Lagu Rihanna Lift Me Up yang Jadi Soundtrack Black Panther: Wakanda Forever

(*)