5 Tahap Pubertas pada Anak Perempuan Mulai dari Fisik sampai Psikis

Arintha Widya - Senin, 7 November 2022
Ilustrasi anak perempuan potong rambut.
Ilustrasi anak perempuan potong rambut. kohei_hara

Parapuan.co - Tahap pubertas anak perempuan umumnya sama meski waktu dan tanda-tandanya bisa berbeda pada masing-masing orang.

Kamu sebagai orang tua bisa loh mulai mengajarkan pada anak perempuan tentang masa pubertasnya setelah umurnya tujuh tahun.

Pasalnya, sebagian anak perempuan mulai puber saat berusia 8 tahun, meski ada yang kurang maupun di atas itu.

Melansir Very Well Family, anak perempuan yang sudah mengalami pubertas bakal melihat perubahan dalam dirinya, baik secara fisik maupun mental.

Mulai dari perkembangan payudara, pertumbuhan rambut kemaluan, pertama kali menstruasi, dan sebagainya.

Untuk lebih jelasnya, berikut tahap pubertas pada anak perempuan yang perlu kamu ketahui!

1. Perkembangan Payudara

Biasanya, perkembangan payudara dimulai antara usia 8 dan 13 tahun dan berkembang sepenuhnya saat anak perempuan mencapai usia 17 atau 18 tahun.

Pada tahap pertama sebelum pubertas dimulai, tidak ada jaringan payudara dan areola masih rata dengan dada.

Baca Juga: Tanda-tanda Anak Mulai Alami Pubertas, Orang Tua Wajib Paham nih

Di tahap kedua, barulah terlihat ada sedikit jaringan payudara di bawah areola.

Lalu di tahap ketiga, terdapat pembesaran lebih lanjut dari jaringan payudara dan areola meski areola masih rata dengan dada.

Pada tahap keempat, jaringan payudara terus tumbuh dan lebih tinggi dari dinding dada. Areola dan papila (benjolan kecil jaringan di sekitar puting susu) pun terangkat.

Terakhir, areola akan tampak mendatar kembali ke lekukan payudara dan menjadi lebih gelap, puting mulai menonjol, dan papila mulai berkembang.

2. Tumbuhnya Rambut Kemaluan

Pada sekitar 15 persen anak perempuan, pertumbuhan rambut kemaluan mungkin merupakan tanda pertama pubertas dan bisa saja muncul sebelum pertumbuhan payudara dimulai.

Tumbuhnya rambut kemaluan dimulai dengan munculnya rambut panjang, lembut, dan tidak berwarna di dekat labia mayora (labia luar).

Selanjutnya, akan tumbuh lebih banyak rambut kemaluan di mana warna juga lebih gelap dan mulai mengeriting.

Pada tahap ketiga, rambut kemaluan menjadi lebih kasar, lebih tebal, dan lebih keriting, meskipun tidak sebanyak pada orang dewasa.

Baca Juga: Ini Alasan Anak Remaja Sebaiknya Tak Kencan dengan Orang Dewasa

Rambut tersebut memenuhi seluruh segitiga yang menutupi daerah kemaluan.

Lalu pada tahap terakhir, rambut kemaluan akan melampaui daerah selangkangan dan menyebar ke paha bagian dalam.

3. Menstruasi

Beberapa perempuan akan mengalami keputihan bening atau putih dalam jumlah kecil hingga sedang sekitar 6 hingga 12 bulan sebelum mereka mendapatkan menstruasi pertama.

Umumnya, anak perempuan akan mulai menstruasi saat payudara mereka berkembang dan rambut kemaluan tumbuh.

Periode pertama mungkin tidak dapat diprediksi, sehingga menstruasi berpotensi menjadi tidak teratur selama beberapa tahun pertama.

Hal tersebut terjadi lantaran selama masa pubertas, perubahan fisiologis anak perempuan masih terus berlanjut.

Sebagian anak perempuan mengalami menstruasi setiap 21 hari, dan yang lain mungkin berlangsung selama 35 hari.

Bahkan, ada pula perempuan yang siklusnya teratur, tetapi tidak mendapatkan menstruasi setiap bulan.

Baca Juga: Siap-Siap! Ini 7 Tanda Menstruasi akan Segera Datang dalam Waktu Dekat

4. Perubahan Tubuh

Anak perempuan akan merasakan perubahan pada tubuhnya selama masa pubertas lantaran adanya perubahan hormon.

Anak perempuan mungkin akan mulai berjerawat di wajah, bau badan meningkat yang disebabkan keringat berlebih, dan lain sebagainya.

Di tahap ini, kamu sebagai orang tua sebaiknya membantu anak mulai merawat kebersihan diri.

Namun ingat untuk tidak menghakimi mereka lantaran perubahan tersebut sangat wajar dialami saat menginjak remaja.

5. Mengalami Masalah Citra Tubuh

Tahap sebelumnya bisa memicu masalah citra tubuh pada anak perempuan yang sedang dalam masa pubertas.

Di fase ini, sering kali mereka merasa tidak percaya diri dan tidak aman, serta mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi.

Mereka takut dipandang negatif karena perubahan fisiologis, yang bisa jadi dapat memengaruhi mental anak perempuan.

Oleh karenanya, peran aktif orang tua dalam memberikan penjelasan mengenai tahap pubertas pada anak perempuan sangat penting.

Dengan begitu, anak jadi tahu bahwa perubahan yang dialami juga dirasakan oleh semua perempuan di masa-masa pubertas.

Baca Juga: 3 Cara Ampuh Merespon Komentar 'Kok Kamu Gendutan' Saat Lebaran

(*)

Sumber: Very Well Family
Penulis:
Editor: Linda Fitria