Mengenal Penyakit Makula, Ancam Penglihatan hingga Berisiko Kebutaan

Maharani Kusuma Daruwati - Sabtu, 5 November 2022
dr. Ferdiriva Hamzah, SpM(K), Dokter Subspesialis Vitreo-retina JEC Eye Hospitals & Clinics usai sesi Media Launch JEC Macula Center di Jakarta (5/11/2022).
dr. Ferdiriva Hamzah, SpM(K), Dokter Subspesialis Vitreo-retina JEC Eye Hospitals & Clinics usai sesi Media Launch JEC Macula Center di Jakarta (5/11/2022). Dok. JEC Eye Hospital & Clinics

1. Sumbatan pembuluh darah retina.

2. Bengkak makula pada penderita diabetes.

3. Ablasio retina.

4. Peradangan mata.

5. Lubang di makula, dan lain-lain.

“Penuaan adalah bagian yang tak terhindarkan dari siklus kehidupan. Mau tidak mau proses penuaan akan memengaruhi fungsionalitas tubuh, termasuk mata - sehingga mengakibatkan penyakit makula," ucap dr. Ferdiriva Hamzah, SpM(K), Dokter Subspesialis Vitreo-retina JEC Eye Hospitals & Clinics, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.

"Namun, di samping penuaan, beberapa faktor risiko juga turut memperbesar peluang seseorang menderita gangguan pada makula, yaitu: menyandang minus tinggi, kebiasaan merokok, menderita hipertensi, stres fisik/psikis secara terus menerus, menggunakan obat-obat tertentu (seperti steroid, chloroquin, dll), mengalami cedera mata, menyandang penyakit infeksi (seperti TB dan toksoplasma), terkena paparan sinar matahari berlebih,” jelasnya.

Menurut dr. Ferdiriva, faktor risiko ini sebagian di antaranya dapat dicegah sejak dini.

Baca Juga: Waspada Penyebaran Dengue di Tengah Musim Hujan, Ini Pentingnya Vaksin Dengue

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa