Karena Burnout, Ayla Dimitri Pernah Alami Jerawat Hormonal Parah

Citra Narada Putri - Kamis, 3 November 2022
Ayla Dimitri pernah alami jerawat hormon parah.
Ayla Dimitri pernah alami jerawat hormon parah. Dok. Instagram @ayladimitri

Parapuan.co - Pasca menjadi ibu, influencer Ayla Dimitri mengaku bahwa 'me time' menjadi sangat penting untuk membuatnya tetap waras.

"Me time itu bisa banyak banget jenisnya. Kalau dari aku salah satunya selain olahraga, membaca buku, menyempatkan diri atau kabur dikit untuk meditasi, bahkan sesederhana do skincare di kamar mandi itu juga udah mewah banget," ujar Ayla Dimitri dalam acara peluncuran ERHA Skinsitive (1/11/2022) yang dihadiri PARAPUAN. 

Dalam upayanya untuk membuat hidupnya lebih seimbang, Ayla memang membatasi pekerjaannya. 

Untungnya, seperti diceritakan oleh Ayla, tim yang bekerja dengannya cukup peka untuk mengomunikasikan kepadanya jika pekerjaannya sudah terlalu banyak. 

"Timku juga berusaha membaca energi aku. Apakah aku kuat, apakah aku capek, jadi mereka ada alert-nya. Karena jangan sampe kita overwhelmed dan ujung-ujungnya stres," cerita Ayla. 

Pasalnya, Ayla meyakini bahwa ketika dirinya merasa terlalu kewalahan dengan pekerjaannya, akan menampilkan diri yang tidak prima.

"Muka juga jadi kucel, emosi bete, capek dan segala macemnya tuh jadi easily terlihat dengan mudah," ujar Ayla yang menilai bahwa itu jadi terlihat tidak profesional.

Walau diakuinya kini lebih bisa dalam meraih gaya hidup yang lebih seimbang, namun diceritakan Ayla dirinya justru sempat mengalami burnout sebelum hamil.

Kala itu, burnout yang dialami oleh Ayla disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari situasi pandemi, deadline yang tumpang tindih, aktivitas yang terlalu padat dan lain sebagainya. 

Baca Juga: Sering Dilakukan, 5 Kesalahan saat Mengobati Jerawat Ini Perlu Dihindari

"Kondisi fisik aku (dampak burnout) jadi terlihat titik-titik stresnya ada. Psikosomatis lah, badannya enggak enak, sampe muncul jerawat dan masalah kulit lainnya," paparnya.

"Kulit aku jadi punya bad hormonal acne yang muncul di area wajah, kenangnya.

Menurutnya, pengalamannya mendapatkan jerawat hormonal yang parah tersebut disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari burnout, konsumsi makanan yang tidak sehat, hingga berbagai aktivitas yang memperburuk kondisi acne-nya.

"Hal-hal ini membuat kondisi kulit aku tidak prima. Aku berharap di usia aku yang sudah 36 tahun ini, udah enggak ada tuh adult acne, iritasi atau kulit sensitif. Aku pikir di usia segini tuh udah tambeng lah, ternyata justru makin sensitif," cerita Ayla lagi.

Ayla Dimitri menceritakan pengalamannya mengalami jerawat hormonal parah di acara ERHA Skinsitive.
Ayla Dimitri menceritakan pengalamannya mengalami jerawat hormonal parah di acara ERHA Skinsitive. Dok. PARAPUAN/Citra Narada

Dan ketika kondisi kulitnya yang memburuk karena jerawat dan semakin sensitif, kian menyadarkan Ayla untuk lebih menerapkan gaya hidup yang lebih seimbang. 

Salah satunya juga memberikan 'me time' bagi kulitnya dengan menerapkan basic skincare agar kondisinya bisa kembali optimal. 

Menurutnya, kembali ke tahapan yang sederhana dalam penggunaan skincare adalah salah satu cara menyelamatkan masalah jerawat hormon parah yang pernah dialaminya.

Bahkan, bukan hanya menerapkan basic skincare aja, Ayla juga rela 'beristirahat' sejenak dengan semua produk-produk kecantikan untuk membuat kulitnya lebih bisa bernapas.

Baca Juga: Sempat Alami Jerawat Parah, Ini Rutinitas Perawatan Kulit ala Riska Elastria

"Karena aku suka review produk-produk dan pakai active ingredients juga, jadi kulit overstimulate sehingga jadi ada iritasi dan muncul jerawat kemerahan segala macem. Jadi me time-nya adalah taking off my skin from everything," cerita Ayla.

Adapun hal yang dilakukannya adalah berhenti menggnakan makeup hingga skincare

"Bahkan sampai sekarang, tiap weekend aku sebisa mungkin stop makeup. Mau ke acara apapun enggak pake makeup," tambahnya lagi.

(*)

Nutrisi Viral di TikTok, Manfaat Mengonsumsi Probiotik demi Kesehatan Kulit