Jelang Hari Keuangan Nasional, Begini 7 Cara Tepat Mengelola Keuangan Bisnis

Ardela Nabila - Sabtu, 29 Oktober 2022
Tips mengelola keuangan bisnis.
Tips mengelola keuangan bisnis. PeopleImages

Parapuan.co - Hari Keuangan Nasional yang jatuh pada hari Minggu (30/10/2022) besok menjadi pengingat bagi pelaku usaha mengenai pentingnya mengelola keuangan bisnis dengan tepat.

Memiliki pemahaman yang baik mengenai cara mengatur keuangan dalam menjalankan bisnis, bahkan jika bisnis tersebut masuk skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), merupakan hal esensial.

Pasalnya dengan pengelolaan keuangan yang benar, pelaku usaha bisa menciptakan masa depan keuangan bisnis yang stabil sekaligus mencegah risiko bisnis gagal berkembang.

Bagi Kawan Puan yang merupakan pelaku UMKM atau bahkan baru mulai menjalankan bisnis, yuk ketahui cara tepat mengelola keuangan bisnis berikut ini!

1. Gaji Diri Sendiri

Melansir Business News Daily, apabila ingin bisnis yang dijalankan bisa berkembang, kamu harus teliti dalam mengoperasikannya.

Salah satunya adalah, pelaku usaha kecil jangan pernah menyatukan uang bisnis dengan uang pribadi dan cobalah menggaji diri sendiri.

Cara ini efektif untuk memastikan keuangan pribadi dan bisnis dapat terjaga kesehatannya.

2. Investasi pada Pertumbuhan Bisnis

Baca Juga: Terapkan Tips Hemat, Hindari 6 Kesalahan Keuangan Ini untuk Kembangkan Bisnis

Selain mengalokasikan uang bisnis untuk membayar diri sendiri, penting juga bagi pelaku usaha agar memanfaatkan uangnya untuk mengembangkan bisnis.

Fokus pada pertumbuhan bisnis bisa membantu bisnis berjalan ke arah keuangan yang lebih sehat.

Dalam hal ini, investasi yang dimaksud bukanlah menempatkan sejumlah dana ke instrumen investasi, tetapi mempekerjakan karyawan terbaik yang bisa memberikan dampak baik bagi bisnis.

Tak hanya bisa meningkatkan kepuasan konsumen, mempekerjakan karyawan terpilih juga bisa meningkatkan nilai bisnismu.

3. Jangan Takut Mengajukan Pinjaman

Bagi kebanyakan orang, mengajukan pinjaman mungkin merupakan hal menakutkan karena berisiko memengaruhi keuangan bisnis.

Namun tanpa adanya tambahan dana yang diperoleh dari pinjaman, kamu bisa saja mengalami tantangan finansial, misalnya ketika ingin mengembangkan bisnis.

Jadi jika memang pinjaman tersebut dibutuhkan, jangan takut untuk mengajukan pinjaman untuk meningkatkan arus kas dan mencegah terjadi masalah keuangan.

4. Jaga Skor Kredit Bisnis

Baca Juga: Antisipasi Ancaman Resesi, Ini 6 Tips Hemat Atur Arus Kas untuk UMKM

Seiring dengan pertumbuhan bisnis, pengeluaran operasionalnya mungkin juga akan ikut bertambah.

Bisnis yang memiliki skor kredit buruk sering kali mengalami kesulitan untuk mendapatkan persetujuan jika mengajukan pinjaman.

Oleh sebab itu, apabila kamu memiliki utang yang dipakai untuk bisnis, jangan pernah lupa untuk membayarnya tepat waktu.

5. Pantau Laporan Keuangan

Selanjutnya pelaku usaha perlu meluangkan waktu setiap hari atau sebulan sekali untuk mengulas atau memantau laporan keuangan.

Melakukan hal ini dapat membantumu agar lebih familier dengan keuangan bisnis dan meningkatkan kesadaran akan masalah finansial yang mungkin terjadi.

Bahkan ketika kamu mempekerjakan orang khusus untuk membuat laporan keuangan bisnis, pelaku usaha tetap harus memantaunya dengan rutin.

6. Bentuk Kebiasaan Keuangan yang Baik

Baca Juga: 7 Macam Laporan Keuangan Penting untuk Pelaku Usaha, Apa Saja?

Kawan Puan perlu membangun kebiasaan keuangan yang baik, misalnya sesederhana rutin meluangkan waktu untuk memperbarui informasi keuangan demi menjaga kesehatan finansial.

Mengetahui kondisi keuangan bisnis dapat membantu meminimalisir penipuan atau risiko keuangan lainnya.

7. Buat Perencanaan Keuangan untuk Masa Depan

Setiap pelaku usaha pastinya akan selalu mengalami masalah dalam keberlangsungannya, sehingga diperlukan perencanaan keuangan yang baik dan matang.

Tak hanya kondisi keuangan setahun ke depan, bahkan tidak ada salahnya untuk merencanakan keuangan bisnis lima sampai 10 tahun ke depan.

Kawan Puan, itulah berbagai cara tepat mengelola keuangan bisnis yang bisa diterapkan oleh pelaku usaha. (*)