Belajar dari Kasus Ye, Perhatikan Hal Ini Sebelum Memilih Artis dan Influencer untuk Merek

Firdhayanti - Jumat, 28 Oktober 2022
Rapper Kanye West
Rapper Kanye West

Parapuan.co - Belum lama ini, ramai perbincangan rapper Kanye West yang diputus kontraknya dari berbagai perusahaan terkait pernyataan anti-semit, atau rasisme terhadap Yahudi.

Salah satu merek Adidas turut memutuskan hubungan kemitraannya dengan pria yang akrab disapa Ye ini karena mengalami kerugian penjualan sebanyak $246 juta atau sekitar Rp3,8 triliun.

Menurut Kyle Monson, mitra dari pendiri perusahaan public relations Codeword Agency, hal ini disebut dengan kemitraan merek.

Dalam hal ini, perusahaan tersebut berusaha menarik pelanggan dari para penggemar Ye. Nantinya, pihak Ye sendiri akan mendapatkan imbalan dari kemitraan tersebut.

Kemitraan yang dilakukan Adidas dan Ye ini akan berkaitan dengan faktor-faktor lainnya, yakni dari segi artis atau pesohor yang dijadikan mitra. 

"Kita berbicara tentang atlet, aktor, komedian, artis, orang-orang yang cenderung sedikit lebih tidak stabil daripada manusia normal dan menghadapi pengawasan baru atas perilaku mereka,” ujar Kyle dalam Business Insider.

"Sebuah merek dapat menghabiskan ratusan juta dolar pemasaran untuk membangun mereknya dan kemudian melihat semuanya dibatalkan dengan kemitraan selebriti yang buruk,” lanjut Kyle.

Tak hanya Adidas, sejumlah merek pun turut memutuskan kerja sama mereka dengan Ye, seperti Balenciaga dan majalah Vogue.

Belum lama ini, perusahaan pakaian Gap juga akan menghapus produk kolaborasinya dengan Ye, yakni Yeezy Gap dan menutup situs web YeezyGap.com.

Baca Juga: Gaet Pembeli dengan Menerapkan 4 Tips Jitu Jualan di TikTok Live Ini

Sumber: Business Insider
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh