Sering Mengantuk Berlebihan di Siang Hari, Waspadai Gejala Narkolepsi

Anna Maria Anggita - Rabu, 26 Oktober 2022
Gejala narkolepsi
Gejala narkolepsi songsak chalardpongpun

Parapuan.co - Mengantuk di siang hari itu normal, tapi jika rasa kantuk berlebihan sebaiknya diwaspadai, karena bisa saja mengalami narkolepsi.

Apa itu narkolepsi?

Mengutip dari Verywell Mind, narkolepsi adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kantuk di siang hari yang kronis dan berlebihan.

Perlu dipahami kalau narkolepsi adalah kondisi neurologis yang memengaruhi kemampuan otak untuk mengelola siklus tidur-bangun.

Umumnya orang yang mengidap narkolepsi akan kesulitan untuk tetap terjaga dalam waktu yang lama, karena terus merasa mengantuk.

Kondisi narkolepsi ini jika dibiarkan dapat berdampak signifikan pada aktivitas sehari-hari, oleh sebab itu penting bagi pengidapnya untuk memeriksakan diri.

Gejala Narkolepsi 

Ada sejumlah gejala yang menjadi ciri khas narkolepsi, antara lain:

1. Mengantuk Berlebihanan di Sang Hari

Baca Juga: 3 Cara Meminta Bantuan Ketika Mengalami Kecemasan dan Depresi

Orang yang mengalami narkolepsi akan mengalami rasa kantuk yang luar biasa, bahkan bisa tertidur secara tiba-tiba.

Jadi pengidap narkolepsi pun dapat tertidur kapan saja, baik di tengah percakapan, saat bekerja, atau pun mengemudi.

Selain serangan tidur mendadak, pengidap narkolepsi juga kesulitan dalam berkonsentrasi.

2. Sleep Paralysis

Pada saat tertidur atau bangun, penderita narkolepsi mungkin tidak dapat bergerak atau berbicara untuk sementara, biasa disebut dengan sleep paralysis.

Sleep paralysis biasanya berjalan singkat, bisa dalam hitungan detik hingga beberapa menit.

Meski singkat, jangan disepelekan karena sleep paralysis bisa jadi kondisi yang menakutkan.

3. Halusinasi

Baca Juga: Deretan Penyebab Stres Emosional saat Hamil, Salah Satunya Takut Melahirkan

Penderita narkolepsi juga dapat mengalami halusinasi sensorik yang terkadang bisa sangat menakutkan.

Ada dua jenis halusinasi yang dialami pengidap narkolepsi yang halusinasi hypnagogic  dan halusinasi hipnopompik.

Halusinasi hypnagonic terjadi saat orang tertidur, sementara halusinasi hipnopompik berlangsung ketika seseorang dalam kondisi bangun.

4. Katapleksi

Gejala lain dari narkolepsi yakni katapleksi, apa itu?

Katapleksi adalah hilangnya tonus otot secara tiba-tiba dan tidak terkendali yang memmengaruhi leher, wajah, dan lutut.

Kondisi katapleksi dipicu oleh emosi positif dan negatif yang intens dan dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dari ringan hingga parah.

Dalam beberapa kasus, orang mungkin hanya mengalami kelemahan ringan yang menyebabkan kepala atau rahang mereka jatuh.

Selain itu ada pula yang mengalami lutut tertekuk hingga jatuh ke tanah.

Mengetahui narkolepsi ini dapat memperburuk kuaitas hidup, maka hendaknya pengidapnya perlu segera memeriksakan diri ke dokter demi mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Mengenal Dysania, Kondisi yang Membuat Orang Sulit Bangun Pagi

(*)

Sumber: Verywell Mind
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara

Pertama Kali ke Jogja? Baca Rekomendasi Wisata Ini