Kenali Perbedaan Tes AKM dan SNBT untuk Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Firdhayanti - Selasa, 25 Oktober 2022
Perbedaan AKM dan SNBT
Perbedaan AKM dan SNBT Dok. Zenius

Parapuan.co - Kawan Puan, terdapat perubahan aturan seleksi mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN).

Saat ini, tes kemampuan akademik (TKA) dihapus dan tes hanya berfokus pada tes potensi skolastik (TPS).

Perubahan tersebut dilakukan pada seluruh jalur seleksi masuk PTN, yaitu seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), Ujian Mandiri, dan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).

Khusus untuk jalur yang terakhir, kini resmi berganti nama menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Adanya perubahan dalam tes ini melihat kemampuan penalaran dan daya berpikir siswa.

Ini berarti, siswa dituntut untuk menjawab masalah berdasarkan pemahaman informasi, bukan sekedar menjawab lewat rumus yang sudah dihafal.

Pendekatan seperti ini dianggap serupa dengan pengujian pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang ditujukan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika siswa.

Lantas, siswa dan orang tua banyak yang mengalami kebingungan mengenai perbedaan pengujian keduanya. 

Berdasarkan rilis pers Zenius, berikut penjelasan dari perbedaan soal AKM dan SNBT.

Baca Juga: Digelar hingga November 2022, Ini 6 Perbedaan ANBK dan Ujian Nasional

Tujuan Pelaksanaan Tes 

Sebagai instrumen dalam Asesmen Nasional, AKM merupakan program penilaian terhadap mutu yang dimiliki oleh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.

Berdasarkan siaran pers yang diterima PARAPUAN dari Zenius, tujuan dari untuk mengukur kemampuan literasi membaca dan literasi matematika siswa.

Adanya AKM berperan untuk mengevaluasi prestasi dan hasil belajar siswa berdasarkan kualitas pembelajaran yang diberikan sekolah/institusi pendidikan tersebut selama ini.

Sementara itu SNBT adalah seleksi yang diadakan untuk menyaring calon mahasiswa ke dalam sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) yang dituju.

Dalam SNBT, kemampuan siswa diukur secara personal dan melihat apakah sudah sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan di PTN yang mereka pilih.

Berdasarkan keputusan terbaru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, SNBT hanya akan menyajikan tes skolastik.

Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, matematika, serta kemampuan literasi siswa dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Soal yang Disajikan

Baca Juga: ANBK Diadakan Bulan September, Ini 3 Tips untuk Menghadapinya

Soal-soal yang disajikan pada AKM dirancang untuk menguji pola pikir dan daya nalar para siswa.

Hal ini diukur dari seberapa jauh pemahaman siswa akan informasi pada soal serta bagaimana informasi tersebut diinterpretasikan dan digunakan dalam mencari pemecahan masalah tersebut.

Dalam AKM, ada dua sub-tes yang diuji, yaitu literasi dan numerasi.

Seluruh soal diuji dengan tiga parameter, yaitu konten, konteks, dan potensi kognitif.

Sementara SNBT yang kini hanya menguji tes skolastik akan terbagi dalam empat sub-tes, yaitu tes Potensi Kognitif, Penalaran Matematika, Literasi Bahasa Indonesia, dan Literasi Bahasa Inggris.

Keempat sub-tes ini dirancang untuk menguji kemampuan berpikir, bernalar, serta pemecahan masalah.

Soal-soal SNBT nantinya akan dirumuskan oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP), badan yang juga merumuskan soal-soal AKM.

Sementara itu soal-soal AKM sendiri tidak akan mengalami perubahan seperti pada SNBT. 

Namun hingga kini, belum ada kepastian mengenai soal yang akan diujikan di SNBT tahun depan.

Baca Juga: Ini Kisaran Biaya dan 5 Tips Hemat Merencanakan Keuangan sebelum Kuliah di Luar Negeri

Namun sesuai penjelasan Mendikbud beberapa waktu lalu, soal ini tentunya akan berupa soal tes skolastik.

Demikian perbandingan antara AKM dan SNBT dalam hal tujuan dan jenis soal yang disajikan, Kawan Puan. 

(*)

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri