Ajeng Patria Meilisa

Kandidat doktor Universitas Birmingham, UK. Sedang melaksanakan  riset komunikasi keluarga dan perkembangan anak. Berharap dapat mengokohkan peran keluarga dalam masyarakat.

Cerita dari Inggris: Saat Negara Ada Bagi Pendidikan dan Perlindungan Anak

Ajeng Patria Meilisa Sabtu, 22 Oktober 2022
Perbedaan antara pendidikan dan perlindungan anak di Inggris dengan Indonesia. Cerita dari ibu di Inggris.
Perbedaan antara pendidikan dan perlindungan anak di Inggris dengan Indonesia. Cerita dari ibu di Inggris. FatCamera

Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.

Parapuan.co - Pendidikan merupakan hak semua orang, terutama anak-anak, yang mesti dijamin oleh negara.

Sependek pengamatan saya, prinsip tersebut sangat dijunjung tinggi di Inggris.

Sebagai contoh, anak-anak ini diwajibkan menjalani pendidikan secara penuh sejak usia lima hingga 16 tahun.

Dalam hal ini, negara tidak sekadar menyuruh, tapi memastikan mereka benar-benar mendapatkan haknya untuk sekolah.

Jika anak-anak ini tidak hadir ke sekolah, maka pihak sekolah akan menghubungi orangtuanya untuk menanyakan alasan ketidakhadiran mereka.

Sikap semacam itu mungkin masih agak umum dan juga dilakukan oleh sebagian besar sekolah di Indonesia. Namun jika terdapat anak yang terlalu sering membolos, maka pihak yang turun tangan adalah representasi pemerintah yang disebut sebagai Education Welfare Officer atau EWO.

Baca Juga: 5 Perbedaan Sekolah Negeri dan Swasta, dari Segi Biaya hingga Pergaulan

Berkenalan dengan EWO

EWO adalah lembaga yang tugasnya khusus memastikan anak-anak untuk mendapatkan pendidikan.

Jika mereka mendapat informasi bahwa terdapat anak yang terlalu sering tidak masuk, EWO akan mendatangi pihak sekolah untuk menggali informasi terlebih dahulu.