Kemenkes Terbitkan Pedoman Penanganan Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Ericha Fernanda - Rabu, 19 Oktober 2022
Pedoman penanganan gangguan ginjal akut.
Pedoman penanganan gangguan ginjal akut. Ivan-balvan

Gejala awalnya berupa infeksi saluran cerna dan pernapasan atas (ISPA), sementara gejala khasnya adalah penurunan jumlah air seni atau tidak bisa kencing sama sekali.

Pada kondisi seperti itulah disebut sebagai fase lanjut dan harus segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit.

"Bila anak mengalami gejala disertai volume urine berkurang atau tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), segera bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujar dr. Yanti.

2. Pemeriksaan Lanjutan di Rumah Sakit

Saat di rumah sakit, Kemenkes merekomendasikan agar pemeriksaan berlanjut pada fungsi ginjal, terutama kreatinin.

Kalau fungsi ginjal meningkat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi, dan komplikasi.

Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan positif gangguan ginjal akut, pasien akan dirawat di ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU) atau Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Selama proses perawatan, tenaga medis akan memberikan obat dan terus memantau kondisi pasien, meliputi:

Baca Juga: IDAI Sebut Ada 131 Anak Indonesia Terkena Gangguan Ginjal Akut, Ini 4 Tips Jaga Kesehatan Ginjal si Kecil

Sumber: Kemenkes RI
Penulis:
Editor: Linda Fitria