Advertorial

Kulit Terbakar hingga Muncul Dark Spot, Ini Dampak Buruk Paparan Sinar UV dan Cara Mengatasinya

Yussy Maulia - Rabu, 12 Oktober 2022
Ilustrasi kulit yang terbakar akibat paparan sinar matahari.
Ilustrasi kulit yang terbakar akibat paparan sinar matahari. Shutterstock

Pada photoaging, sinar UVA dan UVB yang menembus kulit dapat merusak serat elastin dan mengacaukan produksi kolagen. Akibatnya, kulit kehilangan elastisitas dan kelembapannya.

Oleh sebab itu, kulit yang terpapar sinar UVA dan UVB secara terus-menerus akan cenderung tampak keriput, kusam, dan kendur.

  1. Flek hitam

Paparan sinar UVA dan UVB yang berlebihan dapat meningkatkan produksi melanin. Bertambahnya jumlah melanin akan mengakibatkan warna kulit menjadi lebih gelap daripada warna biasanya.

Pada kondisi tersebut, bagian kulit yang menggelap disebut dengan flek hitam. Meski tidak tergolong berbahaya, munculnya flek hitam pada permukaan kulit dapat mengganggu penampilan Kawan Puan.

Baca Juga: Tidak Hanya Melindungi dari Paparan Sinar UV, Sunscreen Juga Punya Sederet Manfaat Ini

Flek hitam yang telanjur muncul pada kulit juga biasanya sulit untuk disamarkan. Menurut laman Be Body Wise, setidaknya membutuhkan waktu 4-6 minggu agar flek hitam hilang dan warna kulit kembali seperti semula.

  1. Kanker kulit

Menurut World Wide Cancer Research, lebih dari 80 persen kasus kanker kulit di dunia disebabkan oleh paparan sinar UV.

Radiasi UV dapat merusak sel DNA pada kulit dan terakumulasi dari waktu ke waktu. Lalu, kerusakan sel DNA dapat memicu risiko mutasi genetik yang menyebabkan kanker kulit.

Risiko kanker kulit tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Namun, Kawan Puan tetap perlu mewaspadai risiko ini. Terlebih, prevalensi kanker kulit di Indonesia cukup tinggi.

Baca Juga: Kesadaran Perempuan Indonesia untuk Pakai Sunscreen Rendah, Ini Dampaknya Bagi Kulit Wajah

Penulis:
Editor: Wandha Nur Hidayat