Tewas Akibat Loncat dari Lantai 11 Hotel, Ini Kondisi Mental yang Memicu Orang Bunuh Diri

Anna Maria Anggita - Minggu, 9 Oktober 2022
Mahasiswa di Yogyakarta Loncat dari Lantai 11
Mahasiswa di Yogyakarta Loncat dari Lantai 11 MarioGuti

Parapuan.co - Kabar mengenai tewasnya mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) yang loncat dari lantai 11 di sebuah hotel di Yogyakarta sangat mengejutkan masyarakat.

Mengutip dari Tribun Jogja, korban berinisial TSR yang berjenis kelamin laki-laki ini mengakhiri hidupnya di usia 18 tahun.

Kapolsek Bulaksumur, Polresta Sleman, Komisaris Polisi Sumanto mengatakan mahasiswa tersebut melompat sekitar pukul 15.30 WIB, Sabtu (08/10/2022).

Pihak kepolisian mengungkap kalau di tas korban terdapat surat keterangan psikolog dari rumah sakit.

"Jadi memang ada suratnya. Sementara ini masih kami dalami penyebab mengapa menjatuhkan diri dari lantai 11. Dugaan sementara bunuh diri," terang Sumanto.

Kejadian di atas ini cukup menyayat hati, namun dapat dipetik pelajaran berharga bahwa kesehatan mental itu penting.

Dikutip dari Medical News Today, kondisi kesehatan mental yang kurang baik bisa menjadi faktor risiko yang signifikan untuk bunuh diri.

Berdasarkan pantauan Suicide Awareness Voices of Education (SAVE), sekitar 90 persen orang yang meninggal karena bunuh diri memiliki kondisi kesehatan mental.

Beberapa contoh kondisi mental yang dapat menyebabkan pikiran atau niat bunuh diri meliputi:

Baca Juga: Maba UGM Ditemukan Tewas Setelah Lompat dari Lantai 11 Hotel

- Gangguan penyalahgunaan zat.

- Gangguan depresi.

- Gangguan kepribadian ambang.

- Gangguan bipolar.

- Gangguan kecemasan.

- Psikosis.

Tak hanya itu saja, kondisi seseorang yang mengalami isolasi sosial, kurangnya dukungan, dan kondisi kesehatan mental yang tidak diobati atau dianiaya menempatkan orang pada risiko bunuh diri lebih tinggi.

Perlu diketahui bahwa seseorang yang mempertimbangkan untuk bunuh diri biasanya memberi tanda-tanda yang mungkin bisa diperhatikan, seperti:

Baca Juga: Kenali Tanda Orang Mau Mengakhiri Hidupnya, Siapa yang Paling Mungkin Bunuh Diri?

- Berbicara tentang ingin mati.

- Merasa putus asa atau berada dalam rasa sakit yang tak tertahankan.

- Berbicara tentang menjadi beban bagi orang lain.

- Merencanakan atau mencari cara untuk melukai diri sendiri, seperti memperoleh senjata api atau senjata lain, atau membeli obat-obatan.

- Menarik diri dari keluarga dan teman.

- Menggunakan obat-obatan dan alkohol lebih sering.

- Kekurangan atau kelebihan makan dan tidur dari biasanya.

- Melakukan hal dengan cemas, gelisah, atau sembrono.

- Mengalami perubahan suasana hati yang parah.

Apabila orang di sekitarmu menunjukkan berbagai tanda di atas, sebaiknya ditemani terlebih dahulu, jangan biarkan ia kesepian.

Jangan ragu pula untuk membawa orang yang ingin bunuh diri ke profesional kesehatan mental. 

Baca Juga: Depresi Mayor, Salah Satu Gangguan Mental yang Picu Bunuh Diri

(*)

Sumber: medical news today,Tribun Jogja
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini

Berikut 3 Manfaat Rutin Olahraga bagi Pengidap Gangguan Bipolar