Mengenal 2 Tipe Orang dalam Menghadapi Patah Hati, Apa Saja?

Tim Parapuan - Kamis, 29 September 2022
Tipe orang dalam menghadapi patah hati.
Tipe orang dalam menghadapi patah hati. Delmaine Donson

Parapuan.co – Kawan Puan, ketika menghadapi patah hati, apa yang kamu lakukan untuk melalui masa-masa tersebut?

Dalam menghadapi patah hati, ternyata ada dua tipe orang saat menghadapi luka.

Pertama, ada yang menjadikan patah hati sebagai alasan keterpurukan dan membuat hari-harinya hanya mendekap pada kubangan nestapa.

Ia juga akan meratapi setiap cerita yang telah dilaluinya dan membuatnya merasa bagai orang yang paling menderita.

Kedua, ada pula orang yang menjadikan patah hati sebagai motivasi hebat yang mampu membakar semangatnya untuk mengubahnya menjadi seseorang yang jauh lebih baik.

Sebagaimana kutipan dari ebook Sejuta Cinta Sejuta Cita karya Ayu Nurazizah, Bayu Hartanto, dan Wawat Qomariyah, terbitan Penerbit Bhuana Ilmu Populer:

"Motivasi-motivasi berharga kadang terlahir dari sesuatu yang tidak terduga, dari luka misalnya."

Kawan Puan, salah satu contoh terkenal dari tipe orang kedua dalam menghadapi patah hati ini adalah Adele.

Melalui Someone Like You, lagu yang diciptakan sekaligus dipopulerkan oleh Adele, membuat penyanyi perempuan ini meraih kesuksesan kariernya.

Baca Juga: Begini Cara Menyembuhkan Luka pada Jiwa, Demi Kembali Merasa Bahagia

Bahkan, ia dengan lagu yang menjadi soundtrack patah hati tersebut membawanya menyabet Grammy Awards dan dan dikategorikan sebagai lagu paling difavoritkan selama enam puluh tahun terakhir.

Berkaca dari sana, sebuah luka dan kecewa bisa menjadikan seseorang bersinar dan menjadi bintang terkemuka.

Lantas, apakah Kawan Puan masih ingin meratapi sesuatu yang bahkan orang lain bisa menjadikannya sesuatu yang berharga?

Kawan Puan, baiknya patah hati menjadi acuan untuk kita bisa hidup lebih baik lagi.

Jika patah hati adalah sebuah kesalahan, bukankah seharusnya kita banyak belajar dari sebuah kesalahan agar tak mengulanginya terus-menerus?

Patah hati tak seharusnya membuat seseorang menjadi lemah dan melampiaskannya pada hal-hal negatif.

Patah hati sejatinya mengajarkan seseorang menjadi pribadi yang lebih tangguh, dewasa dan mampu memecahkan permasalahan rumit.

Selain diberi hati untuk merasa, kita juga dianugerahi akal untuk berpikir. Orang yang dirundung patah hati kadang lupa fungsi akal bahkan mereka lupa jika mereka memiliki akal.

Tak heran jika alih-alih menemukan solusi dari masalahnya, mereka malah buntu dalam bertindak dan melahirkan manusia-manusia yang selalu menyalahkan takdir.

Baca Juga: Merayakan Bahagia dengan Cara Sederhana, Salah Satunya Berterima Kasih ke Diri Sendiri

Motivasi-motivasi berharga kadang terlahir dari sesuatu yang tidak terduga, dari luka misalnya.

Dari tokoh Adele, setidaknya kita belajar bagaimana mengubah luka jadi karya dan menyulap patah hati jadi prestasi.

Luka itu bisa jadi kawan paling baik dan bisa jadi musuh paling hebat tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Pilihannya adalah apakah kita akan terus-menerus berduka mengunci diri pada ruang nestapa, menangisi hal-hal yang bahkan tak berguna atau mulai melangkah menyembuhkan luka, menata harapan, dan cita-cita hingga pada akhirnya kamu bahagia?

Sejuta Cinta Sejuta Cita.
Sejuta Cinta Sejuta Cita. Dok. Bhuana Ilmu Populer

Yuk, baca selengkapnya dan temukan kisah inspiratif lainnya dalam ebook Sejuta Cinta Sejuta Cita yang bisa Kawan Puan dapatkan di Gramedia digital.

Bagi yang beruntung, Kawan Puan juga bisa mendapatkan voucher diskon tanpa minimal pembelian.

Jadi, apakah Kawan Puan sudah siap mengubah patah hati menjadi motivasi untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi?

Baca Juga: Jangan Sampai Patah Hati, Berikut 3 Tanda Jika Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan

Ditulis oleh Sari Mulia Eri (070583) - Editor Digital BIP

(*)

Penulis:
Editor: Arintya