AKSI Perempuan, Program untuk Mendukung Bisnis Womenpreneur

Firdhayanti - Jumat, 23 September 2022
Co-Founder dan CEO Tjufoo, TJ Tham bersama Founder Stellar Women, Samira Shihab dalam konferensi pers, Kamis (22/9/2022).
Co-Founder dan CEO Tjufoo, TJ Tham bersama Founder Stellar Women, Samira Shihab dalam konferensi pers, Kamis (22/9/2022). Dok. PARAPUAN/Firdhayanti

Parapuan.co - Peran kepempinan perempuan dalam bisnis ternyata berpengaruh bagi perekonomian negara Indonesia.

Namun, hingga saat ini masih banyak tantangan yang dihadapi perempuan dalam menjalani usaha.

Tantangan tersebut bermacam-macam, di antaranya mulai dari permodalan akses pengembangan keterampilan, hingga tata kelola perusahaan dan pemasaran.

Karenanya, Tjufoo selaku brand aggregator berkolaborasi bersama komunitas Stellar Women untuk menggelar program Akselerasi Bisnis (AKSI) Perempuan.

Program ini memberikan pembimbingan khusus bagi bisnis yang dirintis perempuan Indonesia.

Ada pula kesempatan memenangkan pendanaan hingga miliaran rupiah.

Tjufoo dan Stellar Women menargetkan 5.000 womenpreneur dapat bergabung dalam AKSI Perempuan dan mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya.

Selanjutnya, 10 bisnis dengan potensi terbaik akan mendapat panduan lebih komprehensif selama proses inkubasi serta kesempatan pendanaan dengan total miliaran rupiah.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawat dalam sambutannya mengatakan, mendorong partisipasi aktif perempuan dalam ekonomi akan mampu menaikkan pendapatan negara secara signifikan.

Baca Juga: Berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi, Kenali Apa itu Digital Trust

“Maka dari itu, saya menegaskan bahwa pemulihan ekonomi dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19 yang memperhatikan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan adalah sebuah keharusan, bukan pilihan,” ujarnya dalam video sambutan pada konferensi pers di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (22/9/2022).

Pada kesempatan serupa, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Tanoesoedibjo, menegaskan peran perempuan yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi nasional.

Namun, salah satu tantangan startup yang dipimpin perempuan yakni dari permodalan.

Ia mengungkap keberpihakan terhadap perempuan dengan peningkatan kapasitas dan kualitas sangat diperlukan.

“Hal ini sangatlah diperlukan, terutama dalam mempersiapkan pelaku usaha menghadapi era digitalisasi yang semakin terakselerasi oleh pandemi Covid-19,” kata Angela.

Sementara itu, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM RI, Siti Azizah, menekankan pentingnya menciptakan wirausaha-wirausaha baru yang inovatif dan berkelanjutan yang pada akhirnya dapat membuka lapangan kerja.

Co-Founder & Chief Executive Officer Tjufoo, TJ Tham mwngatakan, dibutuhkan dukungan bagi perempuan untuk menghadapi tantangan dalam menjalankan bisnis.

Berdasarkan hasil studi Smeru Research Institute, 82.3% UMKM milik perempuan mengeluhkan kekurangan modal sebagai hambatan di masa pandemi di tengah penjualan yang turun dan biaya produksi yang meningkat.

Dua tantangan utama yang mereka hadapi adalah strategi bisnis yang perlu diubah (80.4%) dan operational cash flow yang terganggu (79.4%).

Baca Juga: 3 Tips Menaikkan Brand Awareness Bisnismu, Kuncinya Timbulkan Kesan Ramai

Founder Stellar Women, Samira Shihab, mengatakan AKSI Perempuan diharapkan dapat mengembangkan kewirausahaan pada perempuan agar terbuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, diharapkan pula kegiatan ini sapat menginspirasi perempuan lain dalam berbisnis.

“AKSI Perempuan menyasar para womenpreneur untuk memimpin bisnis mereka ke level selanjutnya.”

Tahap pertama program inkubasi bisnis AKSI Perempuan dimulai dengan kegiatan bootcamp yang diselenggarakan pada 1-2 Oktober 2022 untuk seluruh bisnis yang mendaftar.

Pendaftaran program AKSI Perempuan dibuka hingga 28 September 2022.

Informasi lebih lanjut terkait program ini dapat dilihat selengkapnya di www.stellarw.com/aksiperempuan.

(*)