Bloody Mary, Ratu Inggris yang Dikenal Kejam dan Berdarah Dingin

Aulia Firafiroh - Rabu, 21 September 2022
Ratu Mary I
Ratu Mary I dok. Kompas

Sejak kecil, ia sudah diajarkan tentang musik dan bahasa oleh ibunya dan para cendekiawan.

Mary kemudian tumbuh menjadi perempuan yang unggul di kedua bidang tersebut.

Pada 1525, Ratu Mary I dinobatkan sebagai Putri Wales. Ayahnya lalu mengirim Ratu Mary I ke perbatasan Wales dan mengatur pernikahan untuknya.

Rencana tersebut dilakukan Raja Henry VIII untuk menceraikan istrinya dan menikahi dayang istrinya, Anne Boleyn. Meski perceraian tersebut terjadi, Paus tidak pernah menyetujuinya.

Setelah Raja Henry VIII menikahi Anne Boleyn, kemudian lahir seorang putri bernama Elizabeth.

Kelahiran Elizabeth membuat Raja Henry VIII khawatir jika Mary Tudor mengaggapnya sebagai penghalang untuk menduduki takhta.

Akhirnya, Raja Henry VIII mendesak parlemen untuk menyatakan bahwa Mary Tudor bukan pewaris takhta yang sah. Bahkan Mary Tudor tidak diizinkan untuk bertemu ibunya sendiri.

Raja Henry VIII kemudian mewariskan takhtanya kepada Raja Edward VI yang merupakan anaknya dengan istri ketiga, Jane Seymour.

Kejam dan Berdarah Dingin

Baca juga: Mengenang Perjalanan Hidup Ratu Elizabeth II, 70 Tahun Bertakhta di Kerajaan Inggris

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh