Ahli Jelaskan 3 Tantangan Kenapa Cakupan Vaksinasi Booster Baru 26 Persen

Anna Maria Anggita - Kamis, 15 September 2022
Tantangan cakupan vaksinasi booster yang masih rendah
Tantangan cakupan vaksinasi booster yang masih rendah SDI Productions

1. Masyarakat merasa kalau vaksinasi primer atau dua dosis awal itu sudah cukup untuk melindungi diri.

2. Masalah distribusi vaksinasi.

3. Sentra vaksinasi sekarang tidak meluas.

Sebab, menurut dr. Erlina dulu tempat untuk menerima vaksinasi ada di mana-mana, tak hanya di rumah sakit, misalnya di pusat perbelanjaan.

Terlepas dari tantangan tersebut, memang masyarakat Indonesia wajib menerima vaksin booster.

Pasalnya dalam studi Real World terkait vaksinasi booster yang dijalankan oleh dr. Erlina dan para peneliti lainnya vaksinasi booster sangat efektif melindungi diri dari penyakit parah dan kematian pada lansia dan populasi umum.

"Efektivitas vaksin 87,4 persen untuk kelompok lansia atau di atas 60 tahun," terang dr. Erlina.

Sementara itu, efektivitas vaksin booster pada masyarakat umum mencapai 84,2 persen.

"Tiga dosis vaksin saat ini memberikan perlindungan yang setara terhadap penyakit parah dan kematian," tegas dr. Erlina.

Jika ingin menerima booster, Kawan Puan bisa memilih viral vector atau mRNA.

"Vaksinasi booster dengan viral vector memberikan perlindungan tinggi terhadap omicron, baik itu dengan viral Vector ataupun mRNA," pungkas dr. Erlina.

dr. Erlina menegaskan kedua jenis vaksin tersebut memberikan tingkat perlindungan yang tinggi sebagai booster baik disuntikan sebagai booster homolog atau heterolog dari jenis vaksin yang diterima.

Mengetahui bahwa booster efektif untuk melindungi tubuh, alangkah baiknya Kawan Puan segera mendapatkan suntikan dosis ketiga vaksinasi Covid-19 ya.

Baca Juga: BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Booster Pfizer untuk Anak Usia 16 – 18 Tahun

(*)

 

BERITA TERPOPULER WELLNESS: 4 Makanan Khas Cirebon hingga Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024