Parapuan.co - Seseorang yang tengah mengalami masalah mental menjadi lebih rentan.
Bahkan dia bisa mengambil tindakan esktrem untuk mengakhiri hidupnya.
Bunuh diri merupakan suatu tindakan ekstrem seseorang untuk mengakhiri hidupnya.
Bunuh diri bukanlah penyakit mental tetapi konsekuensi potensial yang serius dari gangguan mental yang dapat diobati.
Gangguan mental ini meliputi depresi berat, gangguan bipolar, gangguan stres pascatrauma, gangguan kepribadian ambang, skizofrenia, gangguan penggunaan zat, gangguan kecemasan, dan gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia nervosa.
Jika terus dibiarkan, hal ini bisa memicu seseorang untuk mengakhiri hidupnya.
Siapa yang Paling Mungkin Melakukan Bunuh Diri?
Tingkat bunuh diri tertinggi terjadi pada remaja, dewasa muda, dan orang tua.
Pria kulit putih di atas usia 65 memiliki tingkat bunuh diri tertinggi. Risiko bunuh diri juga lebih tinggi pada:
Meskipun perempuan tiga kali lebih mungkin untuk mencoba bunuh diri, pria jauh lebih mungkin untuk menyelesaikan atau benar-benar melakukan tindakan bunuh diri tersebut.
Tanda Peringatan Bunuh Diri
Mengutip dari WebMD via PARAPUAN, berikut ini tanda peringatan potensial orang mau bunuh diri.
1. Kesedihan atau kemurungan yang parah.
Kesedihan yang bertahan lama, perubahan suasana hati, dan kemarahan yang tak terduga.
2. Keputusasan. Merasakan perasaan putus asa yang mendalam tentang masa depan, dengan sedikit harapan bahwa keadaan dapat membaik.
3. Mengalami masalah tidur.
4. Ketenangan yang tiba-tiba. Tiba-tiba menjadi tenang setelah periode depresi atau kemurungan bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut telah membuat keputusan untuk mengakhiri hidupnya.
Baca Juga: Waspadai Masalah Kesehatan Mental pada Remaja, Kenali Jenis dan Gejalanya
5. Menarik diri. Memilih untuk menyendiri dan menghindari teman atau aktivitas sosial juga merupakan gejala depresi yang mungkin, penyebab utama bunuh diri.
Ini termasuk hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati orang tersebut.
6. Perubahan kepribadian atau penampilan. Seseorang yang sedang mempertimbangkan untuk bunuh diri mungkin menunjukkan perubahan sikap atau perilaku, seperti berbicara atau bergerak dengan kecepatan atau kelambatan yang tidak biasa.
Selain itu, orang tersebut mungkin tiba-tiba menjadi kurang peduli dengan penampilan pribadinya.
7. Perilaku berbahaya atau merugikan diri sendiri.
Perilaku yang berpotensi berbahaya, seperti mengemudi sembrono, melakukan hubungan seks yang tidak aman, dan peningkatan penggunaan obat-obatan atau alkohol, mungkin menunjukkan bahwa orang tersebut tidak lagi menghargai nyawanya.
8. Trauma atau krisis kehidupan baru-baru ini. Krisis kehidupan yang besar dapat memicu upaya bunuh diri.
Krisis termasuk kematian orang yang dicintai atau hewan peliharaan, akhir hubungan, diagnosis penyakit utama, kehilangan pekerjaan, atau masalah keuangan yang serius.
9. Membuat persiapan. Sering kali, seseorang yang mempertimbangkan untuk bunuh diri akan mulai menertibkan urusan pribadinya.
Baca Juga: Wasapadai 7 Penyakit Ini Ternyata Lebih Rentan Diderita Perempuan
Ini mungkin termasuk mengunjungi teman dan anggota keluarga, memberikan barang-barang pribadi, membuat surat wasiat, dan membersihkan kamar atau rumah mereka.
Beberapa orang akan menulis catatan sebelum mengambil nyawa mereka sendiri. Beberapa akan membeli senjata api atau cara lain seperti racun.
10. Mengancam atau berbicara tentang bunuh diri. Dari 50% hingga 75% dari mereka yang mempertimbangkan untuk bunuh diri akan memberi tanda peringatan kepada seseorang, misalnya pada teman atau kerabat.
Ini mungkin bukan ancaman langsung. Mereka mungkin berbicara banyak tentang kematian atau mengatakan hal-hal seperti “Akan lebih baik jika saya tidak ada di sini.”
Namun, tidak semua orang yang mempertimbangkan untuk bunuh diri akan mengatakan demikian, dan tidak semua orang yang mengancam bunuh diri akan menindaklanjutinya. Setiap ancaman bunuh diri harus ditanggapi dengan serius.
Itu dia beberapa tanda orang yang mau bunuh diri, yang sebaiknya Kawan Puan waspadai.
Jika kamu mendapati tanda-tanda tersebut pada orang terdekatmu, segera bantu dia.
Carilah teman terlebih dahulu kemudian minta bantuan dari profesional kesehatan mental secepat mungkin.
Kamu bisa menghubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567, mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik kontak@kemkes.go.id.
Baca Juga: 5 Kondisi Seseorang Butuh Konsultasi dengan Psikolog, Apa Saja?
(*)