Perjalanan Karier Jeanne Mandagi, Jenderal Perempuan Pertama di Kepolisian RI

Dinia Adrianjara - Kamis, 1 September 2022
Jeanne Mandagi, Jenderal Polisi Wanita Pertama di indonesia, Jeanne: Wanita Jangan Cuma Menjadi Bunga Penghias Ruangan Kerja Saja!
Jeanne Mandagi, Jenderal Polisi Wanita Pertama di indonesia, Jeanne: Wanita Jangan Cuma Menjadi Bunga Penghias Ruangan Kerja Saja!

Parapuan.co - Tanggal 1 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Polisi Wanita (Polwan)

Polwan Indonesia dibentuk pertama kali 73 tahun yang lalu diawali dari Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera berkedudukan di Bukittinggi, yang membuka kesempatan mendidik perempuan pilihan menjadi polisi.

Di tanggal 1 September 1948 itulah secara resmi disertakan enam perempuan, yaitu Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher.

Berbicara dengan Polwan, kini sudah semakin banyak perempuan hebat yang berkarier di Kepolisian RI bahkan menduduki posisi strategis.

Namun tahukah Kawan Puan siapa jenderal perempuan pertama di Kepolisian Indonesia? Dia adalah Brigjen Pol. (Purn) Jeanne Mandagi.

Pendidikan dan Perjalanan Karier

Dilansir PARAPUAN dari Kompas.com, Jeanne merupakan perempuan berdarah Manado yang lahir pada 2 April 1937.

Ia menamatkan pendidikan SD dan SMP yang dikelola biarawati Katolik Manado, lalu melanjutkan pendidikan SMA di SMA Santa Ursula Jakarta.

Lulus pada tahun 1963 dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jeanne memutuskan untuk masuk Kepolisian RI.

Baca Juga: Claudia Scheunemann, Pemain Timnas Putri Indonesia U-18 Termuda

Ia resmi diangkat menjadi Polwan sejak 1 Desember 1965, dan melanjutkan pendidikan dengan mengikuti Kursus Peradilan Militer di tahun 1966.

Empat bulan berselang, ia ditugaskan menjadi Kepala Seksi Hukum Polda Maluku.

Kemudian menjadi Hakim Polri di Polda Maluku hingga tahun 1969. 

Di tahun 1970, ia ditugaskan sebagai Kasi Binapta Polda Metro Jaya, kemudian bertanggung jawab sebagai Hakim Mahkamah Militer untuk wilayah Jakarta - Banten.

Kemudian pada tahun 1974, ia mengikuti kursus United Nations Regional Course on the Control of Narcotics dan memperdalam masalah drug law enforcement di Amerika Serikat.

Berbekal ilmu tersebut, ia kemudian ditempatkan di bidang reserse narkotika Mabes Polri dan naik menjadi kolonel di tahun 1980 setelah mengikuti pendidikan Sesko ABRI.

Februari 1989 dan tujuh bulan setelahnya, Jeanne menjabat sebagai Sesdit Bimmas Polri, dan dipercaya sebagai Kepala Divisi Humas Polri.

Kepeduliannya terhadap masalah narkotika di Indonesia, menjadikannya sebagai Koordinatior Ahli di Badan Narkotika Nasional.

Baca Juga: Jadi Pemimpin Negara Termuda di Dunia, Inilah Sosok Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin

Hobi Olahraga dan Musik Klasik

Selama kariernya, Jeanne telah banyak meninggalkan legasi untuk Kepolisian RI.

Misalnya ia menyelenggarakan rapat kerja teknis Dispen Polri se-Indonesia yang pertama, menghasilkan perangkat lunak untuk petunjuk pelaksanaan tugas Dispen Polri.

Ia juga membangun sebuah yayasan bernama Yayasan Permadi Siwi, sebagai pusat rehabilitasi pecandu narkotika.

Sebagai jenderal perempuan pertama di Indonesia, Jeanne juga berharap kesempatan perempuan untuk berkarier di Kepolisian RI semakin terbuka.

"Ini juga berarti harapan dan kesempatan bagi wanita ABRI lainnya untuk meraih pangkat jenderal makin terbuka," ujar Jeanne pada wawancara Harian Kompas Oktober 1990.

Di samping karier cemerlangnya di kepolisian, Mandagi adalah sosok yang suka dansa dan menyukai musik klasik ringan seperti karya Elvis Presley.

Di bidang olahraga, ia suka olahraga menembak, jogging, dan berkuda.

Jeanne Mandagi tutup usia di usia 80 tahun pada April 2017 lalu. (*)

Baca Juga: Satsuki Mishima, Salah Satu Pahlawan Perempuan di Balik Terlaksananya Proklamasi Indonesia 1945

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara