Usia 15-24 Tahun Rentan Alami HIV dan IMS, Dokter Ungkap Faktornya

Anna Maria Anggita - Kamis, 25 Agustus 2022
Dokter ungkap orang muda 15-24 tahun rentan terkena HIV
Dokter ungkap orang muda 15-24 tahun rentan terkena HIV Gam1983

Parapuan.co - Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi salah satu infeksi menular seksual (HIV) yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Pasalnya virus tersebut dapat merusak sistem kekebalan dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4, di mana ketika sel tersebut hancur, maka tubuh pun lebih rentan terserang penyakit.

HIV diketahui menular melalui hubungan seksual baik secara vaginal maupun anal.

Menurut dr. Marcia Soumokil MPH, Ketua Yayasan IPAS Indonesia mengungkap jika orang muda berusia 15-24 tahun punya kerentanan yang cukup tinggi terhadap HIV dan IMS.

"Itu ada banyak faktor, pertama perubahan mereka ke remaja, ada biologis, hormonal, psikologis, dan sebagainya," ujar dr. Marcia pada International Conference on Indonesia Family Planning and  Reproductive Health 2022 (ICIFPRH), Kamis (25/08/2022).

Salah satu faktor yang membuat orang muda menjadi rentan terhadap HIV dan IMS yakni kurangnya pendidikan seksual.

Selama ini pendidikan seksual dianggap hanya mengajarkan tentang hubungan seksual saja oleh sebagian besar masyarakat.

Justru sebaliknya, pendidikan seksual tidak cuma tentang hubungan seksual saja, tapi juga memberikan anak pengetahuan tentang tubuh, fungsi tubuh, menjaga diri dan bagaimana punya relasi yang sehat.

Ia juga menambahkan kurangnya pendidikan seksual pada anak muda membuat diri mereka mengambil keputusan tanpa mengetahui risiko yang terjadi

Baca Juga: Deretan Penyakit Menular Seksual Akibat Seks Oral, Ada Klamidia hingga HIV

 

"Ini alasan mereka (orang muda) rentan akan HIV dan penggunaan napza," paparnya.

dr. Marcia memaparkan pula kalau ada faktor-faktor internal yang membuat seringkali secara fisik mereka dianggap sudah matang, tapi secara psikologis belum.

"Ditambah lagi kalau mereka tidak punya akses ke informasi yang benar. Ketika dia tidak dapat akses informasi yang benar, mereka akan mencari sendiri di gadget. Tapi kalau mereka mencari informasi yang tidak tepat juga bahaya," pungkas dr. Marcia.

Dalam kesempatan yang sama Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc., Sc.D menambahkan kalau remaja belum paham betul tentang hubungan seksual.

"Katanya kalau baru sekali (berhubugan seksual) enggak bakal tertular," ujar Prof. Sis.

Prof. Sis mengutarakan pemahaman HIV/AIDS ini tidak dijelaskan di sekolah dan banyak guru enggak mau memberi informasi seputar hal tersebut.

Dari adsanya hal tersebut, Prof. Sis mengatakan masalah pengetahuan tentang hubungan seksual dan HIV/AIDS masih rendah.

Padahal, adanya situs-situs porno yang diblok oleh Kominfo itu sia-sia jika VPN tetap jalan, pasalnya kondisi tersebut membuat remaja mencari tahu infomasi sendiri.

"Kalau mereka mencari tentang pornografi, mereka akan mencari tahu dan akan timbul keinginan yang tidak mudah dikendalikan. Pengaruh pornografi juga sangat kuat hubungannya dengan HIV," tutup Prof.Sis.

Baca Juga: Gratis Ditanggung BPJS, Ini Tahapan Tes HIV yang Perlu Diketahui

(*)