Pemakaian Sunscreen Bikin Kita Kekurangan Vitamin D, Mitos atau Fakta?

Ratu Monita - Kamis, 25 Agustus 2022
Mitos atau fakta sunscreen bikin kekurangan vitamin D
Mitos atau fakta sunscreen bikin kekurangan vitamin D ADragan

Parapuan.co - Kawan Puan pernah mendengar penyataan tentang pemakaian sunscreen bikin kita kekurangan vitamin D?

Ya, pemakaian sunscreen dan pengaruhnya pada kadar vitamin D dalam tubuh memang tengah menjadi perbincangan. 

Pada dasarnya, baik vitamin D maupun sunscreen merupakan dua hal yang penting dan bermanfaat baik bagi tubuh. 

Seperti kita ketahui, cara terbaik untuk mendapatkan vitamin D adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari. 

Lantas apakah pemakaian sunscreen akan memblokir vitamin D ke dalam tubuh?

Secara singkat, dilansir dari laman colorescience, pemakaian sunscreen tidak akan menghalangi vitamin D.

Orang yang rutin menggunakan tabir surya justru mampu mempertahankan kadar vitamin D yang sehat dengan tetap mendapatkan perlindungan dari matahari.

Karena, paparan sinar matahari langsung ke kulit tanpa adanya perlindungan dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan kulit, mulai dari tanda-tanda penuaan hingga kanker kulit. 

Oleh karena itu, ahli menyarankan untuk tetap memakai tabir surya sebelum meninggalkan rumah.

Baca Juga: Kulit Jadi Tidak Terlindungi, Jangan Lakukan 7 Hal Ini saat Memakai Sunscreen

Di samping itu, secara teknis tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tabir surya dapat menghambat kemampuan tubuh dalam memproduksi vitamin D yang cukup.

Jadi masih belum ada bukti valid yang menunjukkan bahwa memakai tabir surya dapat menyebabkan kita kekurangan vitamin D.

Kawan Puan tetap harus memakai sunscreen secara rutin sebelum melakukan aktivitas, baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan.

Menariknya, kadar SPF pada tabir surya yang kamu pakai malah dapat berperan dalam kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin D.

Seperti kita ketahui juga, tingkat SPF yang berbeda akan memberikan jumlah perlindungan dari matahari yang berbeda pula.

Misalnya, tabir surya dengan SPF 15 akan menyaring 93 persen sinar UVB, sedangkan tabir surya dengan SPF 30 akan menyaring 97 persen.

Lebih lanjut, kita tidak harus berjemur di bawah paparan sinar matahari dalam waktu lama untuk memproduksi vitamin D. 

Kita hanya perlu berjemur selama 10 hingga 15 menit untuk beberapa kali dalam seminggu.

Baca Juga: Rekomendasi Skincare untuk Remaja dengan Harga di Bawah Rp 50 Ribu

Durasi tersebut bahkan sudah lebih dari cukup bagi tubuh untuk memproduksi vitamin D agar kondisi tubuh tetap sehat.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kadar Vitamin D dalam Tubuh

Alih-alih dipengaruhi oleh pemakaian sunscreen, kadar vitamin D dalam tubuh justru dipengaruhi oleh sejumlah faktor lainnya. 

Misalnya, faktor yang berperan besar dalam memengaruhi kadar vitamin D di dalam tubuh adalah tempat tinggal.

Jika tinggal di tempat yang dingin dan jauh dari Khatulistiwa, maka seseorang cenderung tidak memiliki kadar vitamin D yang cukup dan mungkin harus mengonsumsi suplemen.

Selain itu, kualitas udara dari lingkungan juga dapat memengaruhi kadar vitamin D di dalam tubuh.

Pasalnya, partikel karbon di udara akibat bahan bakar fosil dan pembakaran kayu dapat mengurangi produksi vitamin D.

Warna kulit kita menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kadar vitamin D di dalam tubuh, karena seseorang yang berkulit terang umumnya membutuhkan lebih sedikit paparan UVB untuk menghasilkan vitamin D daripada orang yang berkulit lebih gelap.

Sebab, orang dengan kulit terang memiliki lebih sedikit melanin di kulit mereka.

Tak sampai di situ, berat badan dan usia juga mampu memengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh.

Karena, kelebihan berat badan membuat tubuh menjadi lebih sulit untuk memproduksi vitamin D.

Sementara, orang dengan usia lanjut akan lebih rentan mengalami kekurangan vitamin D daripada orang yang berusia muda.

Jadi, pernyataan mengenai pemakaian sunscreen dapat mengakibatkan kekurangan vitamin D hanya mitos ya, Kawan Puan!

Baca Juga: 9 Mitos tentang Kecantikan Ini Ternyata Tidak Benar Menurut Ahli

(*)

Sumber: Colorescienceuk.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria