Mengenal Overparenting, Orang Tua yang Terlalu Mengatur Kehidupan Anak

Ericha Fernanda - Sabtu, 20 Agustus 2022
Overparenting.
Overparenting. zGel

Parapuan.co - Sebagai orang tua, tentu kita ingin anak-anak tumbuh dengan baik melalui pola asuh yang diterapakan.

Namun, sering kali kita tidak menyadari bahwa pola asuhnya terlalu berlebihan dan membuat anak merasa terkekang.

Overparenting atau menjadi orang tua yang berlebihan dapat mencegah anak berkembang secara emosional dan sosial.

Misalnya, melindungi anak dari tantangan dan kegagalan hingga memilihkan teman-teman untuk mereka.

Mengatur anak secara berlebihan akan membuat mereka bergantung pada kita, sehingga menyulitkannya saat dewasa nanti.

Apa Itu Overparenting?

Melansir Times of Indiaoverparenting adalah ketika orang tua mencoba mengatur kehidupan anak secara berlebihan.

Sehingga, semua pilihan, keputusan, perilaku, dan tindakan anak harus sesuai dengan persetujuan orang tua.

Hal ini biasanya terjadi karena orang tua tidak bisa melihat anaknya terluka, gagal, atau melakukan kesalahan.

Baca Juga: Waspadai 3 Dampak Negatif Pola Asuh Overprotektif Ini pada Anak

Bisa juga karena kita terlalu kasihan dan merasa bersalah ketika mendisiplinkan anak atas tindakannya.

Kesalahan Menerapkan Overparenting

Gaya pengasuhan yang terlalu waspada dan memanjakan dapat memiliki konsekuensi serius pada perkembangan kepribadian anak.

Anak menjadi terlalu bergantung pada orang tua, terutama untuk hal-hal dasar di mana mereka seharusnya bisa mandiri.

Selain itu, anak terlalu lemah untuk menerima kegagalan dan tidak tahan menghadapi kesulitan yang harus dihadapi.

Overparenting dapat mencegah anak belajar bagaimana melindungi dan membela diri mereka sendiri dengan berani.

Terlebih lagi, anak-anak mungkin tidak belajar bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan mereka sendiri.

Sebagai orang tua, kita harus memahami bahwa anak perlu belajar tentang kesulitan, kesedihan, tantangan, dan kegagalan.

Dengan begitu, anak akan belajar juga bagaimana cara mengatasinya dan bangkit dari situasi sulit tersebut.

Orang tua boleh memberi batasan pada anak, tapi bukan berarti mengatur kehidupannya hingga mencegahnya berkembang ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Bisa Picu Trauma, Ini Ciri-Ciri Orang Tua Terlalu Keras pada Anak

Sumber: Times of India
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara