Pakar Ungkap 3 Strategi Raih Tujuan Finansial Jangka Panjang untuk Anak Muda

Ardela Nabila - Kamis, 18 Agustus 2022
Strategi meraih tujuan finansial jangka panjang.
Strategi meraih tujuan finansial jangka panjang. marchmeena29

Parapuan.co - Setiap orang termasuk generasi muda, tentunya memiliki tujuan finansial yang ingin dicapainya, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

Tujuan jangka pendek biasanya dapat dicapai dengan mudah, namun tujuan jangka panjang membutuhkan waktu cukup lama untuk direalisasikan.

Maka dari itu, untuk mencapai tujuan tersebut generasi muda harus bisa mengelola keuangannya dengan baik.

Tak cukup hanya dengan rajin menabung saja, generasi muda juga harus memiliki strategi untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut.

Dalam acara Konferensi Pers Peluncuran OCBC NISP Financial Fitness Index 2022, analis finansial sekaligus Nyala Financial Fitness Coach, Tjokro Wimantara, CFA, membagikan tiga strategi sederhana agar anak muda bisa meraih tujuan finansial mereka, yuk simak!

1. Cek Kondisi Finansial

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh generasi muda sebelum menentukan tujuan jangka panjang adalah melihat kondisi finansialnya saat ini.

Setelah mengenali kondisi finansial masing-masing, barulah kamu bisa memetakan kebutuhan di masa depan yang menjadi tujuan finansial jangka panjang.

“Pertama, kita cek dulu kondisi finansial kita secara pribadi, skor finansialnya seperti apa, kemudian baru kita petakan kebutuhan yang akan ada dalam hidup kita,” ujar laki-laki yang akrab disapa Pak Win itu di fX Sudirman, Senin (15/8/2022).

Baca Juga: OCBC NISP Financial Fitness Index 2022: 78 Persen Anak Muda Tak Paham Produk Investasi

“Sebenarnya kalau kita benar-benar pikirkan, ketebak, kok. Misalnya anak muda, nanti ada kebutuhan untuk menikah, lahiran anak, membeli rumah. Nah, itu di-breakdown ada kebutuhan besar apa saja,” lanjutnya.

2. Hitung Jumlah yang Dibutuhkan untuk Mencapai Tujuan Finansial

Apabila Kawan Puan sudah tahu apa saja yang ingin kamu capai di masa depan, cobalah untuk merincikan perkiraan jumlah uang yang dibutuhkan untuk mencapainya.

Hal ini perlu dilakukan agar kamu lebih mudah ketika mengalokasikan uang setiap bulannya.

“Setelah itu yang kedua, dihitung, sebenarnya berapa uang yang dibutuhkan dan harus dialokasikan untuk bisa memenuhi tujuan-tujuan finansial yang tadi,” ungkapnya lagi.

Pak Win juga menekankan pentingnya disiplin dalam melacak pengeluaran bulanan, dengan demikian kamu bisa melihat pos pengeluaran mana saja yang bisa dikurangi.

“Disiplin dalam memonitor pengeluaran bulanan, mana yang bisa dikurangi supaya alokasi untuk investasi bisa ditambah, sehingga bisa memenuhi tujuan finansial yang tadi,” tegas Pak Win.

3. Pastikan Memilih Instrumen Investasi yang Dipahami

Selanjutnya kamu bisa mulai berinvestasi jika sudah melakukan dua langkah di atas tadi.

Baca Juga: Bantu Capai Tujuan Finansial, Ini 5 Cara Menghasilkan Pendapatan Pasif

Saat berinvestasi pun tidak boleh asal dalam memilih instrumen. Kawan Puan harus terlebih dahulu melihat apakah instrumen yang kamu pilih mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Dan yang ketiga, harus membiasakan diri untuk peka terhadap jenis investasi. Kalau kita berinvestasi, dicek dulu lembaga keuangannya diawasi OJK atau tidak, berlisensi atau tidak,” tutur Pak Win.

Lebih dari itu, pastikan kamu benar-benar memahami instrumen investasi yang dipilih, terutama mengenai risiko dan cara kerjanya.

Banyaknya kasus investasi bodong belakangan ini membuatmu harus lebih selektif dan cermat dalam memilih instrumen investasi yang tepat.

“Kalau misalnya ada satu jenis instrumen investasi yang tidak kita mengerti, harus peka dan pelajari dulu skema atau cara kerjanya seperti apa. Saat ini, kan, banyak sekali investasi bodong, jadi kita harus lebih peka,” katanya menekankan.

Terakhir, Pak Win mengimbau agar generasi muda tidak berinvestasi hanya karena ingin ikut-ikutan teman atau orang lain.

Pasalnya, dalam berinvestasi, dibutuhkan analisis khusus agar kamu bisa memaksimalkan keuntungan yang didapatkan.

“Jangan hanya karena teman mengajak, jadi ikut-ikutan teman. Atau ada orang yang cukup terkenal, kemudian mengajak (berinvestasi) kita ikutan tanpa analisa pribadi,” tutup Pak Win. 

Baca Juga: 5 Manfaat Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Bisa Bantu Capai Tujuan Finansial

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria