Jadi Salah Satu Pahlawan Perempuan di Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Ini Peran Penting Fatmawati

Aulia Firafiroh - Rabu, 17 Agustus 2022
Peran Ibu Fatmawati dalam Kemerdekaan RI
Peran Ibu Fatmawati dalam Kemerdekaan RI dok. Tribunnews

Parapuan.co- Hari ini, tepatnya pada 17 Agustus 2022 diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77.

Hari Kemerdekaan yang dilaksanakan pada tanggal ini, tak akan tercapai tanpa hadirnya sosok ibu Fatmawati.

Ibu Fatmawati adalah sosok penjahit bendera merah putih pertama yang dikibarkan pada Hari Proklamasi Indonesia, 17 Agustus 1945.

Dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia, PARAPUAN akan mengulik kembali sosok Ibu Fatmawati dilansir dari Kompas.com!

Profil Ibu Fatmawati

Putri dari pasangan Hasan Din dan Chadijah ini diketahui lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923.

Ia merupakan istri ketiga Soekarno setelah Inggit Ginarsih dan Siti Oetari Tjokoraminoto.

Sebelum menikah dengan Ir.Soekarno, ia aktif dalam organisasi Naysatul Asyiyah sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Pertemuan Ibu Fatmawati dengan Soekarno

Baca juga: Mengenal Siti Manggopoh, Pahlawan Perempuan yang Dijuluki Singa Betina dari Minang

Pertemuan Fatmawati dan sang proklamator terjadi berkat sang ayah, Hasan Din.

Saat itu, Soekarno diasingkan dan dipindahkan dari daerah Flores, Nusa Tenggara Timur ke Kota Bengkulu.

Fatmawati yang saat itu masih kecil, diajak sang ayah untuk bertemu Soekarno.

Konon, Soekarno jatuh cinta pada pandangan pertama, namun tidak diungkapkan karena Fatmawati terlalu muda.

Melihat kecantikan dan kepintaran Fatmawati, Soekarno memutuskan untuk menikahinya.

Namun, Fatmawati tidak langsung menerima pinangan Soekarno karena Soekarno masih berstatus menikah dengan Inggit Ginarsih.

Tak lama kemudian, Soekarno dan Inggit Ginarsih bercerai, namun Soekarno dan Fatmawati belum memutuskan untuk bersama karena ada peralihan kekuasaan dari Belanda ke Jepang.

Pada 1 Juni 1943, Soekarno akhirnya menikahi Fatmawati yang saat itu sudah berusia 20 tahunan.

Lalu keduanya memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan dikaruniai lima orang anak bernama  Guntur Soekarno Putra, Megawati Soekarno Putri, Rachmawati Soekarno Putri, Sukmawati Soekarno Putri, dan Guruh Soekarno Putra.

Baca juga: Rasuna Said, Perempuan Pertama yang Kena Hukum Speek Delict Belanda

Peran Fatmawati dalam Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, Fatmawati berperan untuk menjahit bendera merah putih secara manual.

Bendera jahitannya kemudian dikibarkan saat Upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Gagasan Fatmawati untuk menjahit bendera merah putih mendahului ide Soekarno dan tokoh kemerdekaan lainnya.

Saat itu, Fatmawati tidak sengaja mendengar pembahasan Soekarno bersama tokoh lainnya yang sedang menyiapkan peralatan untuk pembacaan naskah teks proklamasi.

Fatmawati melihat ada sesuatu yang kurang, yakni belum ada keberadaan bendera.

Tanpa pikir panjang, ia menjahit bendera Sang Saka Merah Putih saat itu sedang mengandung putra pertama Guntur Soekarnoputra.

Fatmawati menjahit bendera Merah Putih berukuran 2x3 meter di ruang makan dengan alat jahit tangan seadanya.

Bendera Merah Putih berukuran 2x3 meter itu untuk pertama kalinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.

Selain menjahit bendera, Fatmawati juga membuka dapur umum di rumahnya untuk rakyat yang hadir dalam acara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 

Pada 14 Mei 1980 di Kuala Lumpur, Malaysia, Ibu Fatmawati meninggal dunia di usia 57 tahun karena serangan jantung setelah melakukan ibadah umroh dari Mekkah.

Ibu Fatmawati kemudian dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.

Kawan Puan, demikian tadi cerita mengenai peranan penting Fatmawati saat Hari Kemerdekaan Indonesia. (*)

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh