Bangun Usaha Tintin Chips, Rina Trisnawati Berdayakan Ibu dengan Anak Difabel Jadi Karyawan

Dinia Adrianjara - Senin, 15 Agustus 2022
Lewat Tintin Chips, Rina Trisnawati pekerjakan para ibu dengan anak difabel.
Lewat Tintin Chips, Rina Trisnawati pekerjakan para ibu dengan anak difabel.

Parapuan.co - Berawal dari kegemarannya membuat kue dengan niat yang mulia, sosok Rina Trisnawati mengawali usaha membangun Tintin Chips

Bisnis Tintin Chips dirintis Rina sejak tahun 2014 lalu, dari kesukaannya membuat kue secara iseng semata. 

"Tadinya iseng, tiba-tiba ada pesanan banyak. Akhirnya saya ajak komunitas, ada ibu-ibu yang anaknya disabilitas yang nggak bisa kerja di luar. 

"Saya ajak bergabung menggerakkan produk dan anaknya boleh dibawa ke workshop kita," kata Rina kepada PARAPUAN dalam forum Blibli bersama Pejuang Lokal, Senin (15/8/2022).

Rina mengaku awalnya hanya sekadar iseng berjualan cookies tipis kering yang kala itu sedang hits, dan ditawarkan ke teman-teman di kantor.

Lantaran kue kering buatannya enak dan mulai banyak peminat, usahanya itu pun semakin banjir orderan sehingga ia tak mampu mengerjakannya seorang diri. 

Bahkan Tintin Chips pada tahun lalu pun diberi kesempatan oleh maskapai Garuda Indonesia, untuk menjual produknya on board pada rute penerbangan internasional. 

Akhirnya dengan dibantu sang adik, Rina mulai mempekerjakan komunitas para ibu dengan anak difabel, untuk bekerja membantu proses produksi. 

"Jadi kita tawarkan kerja sama, dan akhirnya usaha ini tumbuh bersama dengan ibu-ibu ini," ungkapnya. 

Baca Juga: Sukses Kembangkan Bisnisnya, Owner Swepo Bagikan 4 Tips Gaet Pelanggan di TikTok Shop

Bermodal Awal Rp500 Ribu

Mantan karyawan di salah satu kantor konsultan keuangan ini mengaku tidak mudah membangun bisnis Tintin Chips dari nol. 

Saat memulai bisnis ini, Rina hanya mengeluarkan uang sebesar Rp500 ribu untuk membeli oven dan bahan baku pembuatan produk. 

Perjalanan usaha itu pun tak serta merta mulus, barang menumpuk tak laku hingga akhirnya kedaluwarsa pun pernah ia alami. 

Tapi hal ini tak membuatnya patah semangat. 

Dengan mengikuti berbagai pelatihan inkubator bisnis, terus belajar dan mengembangkan produk, termasuk memasarkan produknya di berbagai lini media sosial, perlahan Tintin Chips semakin berkembang. 

"Dulu kami menargetkan keuntungan itu Rp500 juta per tahun, waktu itu pernah tercapai sekitar Rp300 jutaan. 

"Kemudian lama kelamaan kami perbaiki kemasan, saya ikut kelas inkubator bisnis jadi belajar bagaimana bisnis bertumbuh," ungkapnya. 

Selain itu Rina juga mengakui pada masa pandemi Covid-19 kemarin, ia sempat mengalami tantangan untuk mempertahankan bisnisnya. 

Baca Juga: Cerita Tashya Araysha Mendirikan Bisnis Bruule Bersama Nagita Slavina

Tak terbatas pada kondisi, ia justru semakin memutar otak untuk berinovasi dengan mengeluarkan produk dari kitchen, salah satunya produk arem-arem daging telur asin. 

Berdayakan Ibu dengan Anak Difabel

Niat mulianya membuka usaha dengan melibatkan para ibu dengan anak difabel pun patut diacungi jempol. 

Hati Rina tergerak untuk mempekerjakan para ibu ini, lantaran mereka tentu tak bisa bekerja tanpa meninggalkan anak-anak mereka. 

Untuk mempekerjakan para ibu tersebut, Rina bahkan membuka cooking class, kajian agama, hingga kelas membuat kerajinan tangan dari para volunteer

Dia juga mengaku tidak menutup resep pembuatan kue kering dari Tintin Chips, sehingga para ibu ini pun bisa menjual dan berjualan sendiri. 

"Kami juga tidak menutup resep kalau mereka bisa menjual sendiri kita buka. Ternyata beberapa punya bakat menjual, jadi ada tiga orang melepas sendiri untuk berjualan produknya sendiri dan juga menjualkan barang kita.

"Kita senang mereka jadi tumbuh dan mikir untuk survive biaya hidup mereka," kata dia.

Kerja sama dengan para ibu difabel ini pula yang membuat Rina dan Tintin Chips tak mau menyerah pada keadaan. 

Diakuinya, rasa bosan dan berat selama menjalankan usaha pasti pernah ia alami. 

Tapi Rina punya prinsip dan tekad kuat untuk bertahan, karena ada banyak orang yang berharap mendapatkan pendapatan dari Tintin Chips miliknya.

"Saya punya prinsip semua orang memang bisa menyerah, tapi saya punya tanggung jawab ada orang yang membutuhkan jadi kita tetap harus ada gitu.

"Walaupun nggak semewah atau sebesar orang lain, tapi saya berusaha bisnis ini terus jalan dan semangat mencari inspirasi membuat produk baru meskipun nggak gampang," pungkasnya. 

Wah kisah dari Rina dan Tintin Chips ini sangat menginspirasi ya, Kawan Puan. 

Baca Juga: Kosmetik hingga Fashion, Ini 4 Bisnis Aurel Hermansyah yang Jadi Sumber Kekayaannya

(*)