Anak Tertekan dan Stres Usai Kompetisi? Atasi dengan 5 Teknik Ini!

Arintha Widya - Sabtu, 13 Agustus 2022
teknik mengatasi stres karena kompetisi pada anak
teknik mengatasi stres karena kompetisi pada anak ake1150sb

Parapuan.co - Terlepas dari keseruan dalam suatu perlombaan, kompetisi bisa saja membuat anak stres.

Apalagi jika orang tua menjadikan persaingan yang ada untuk menilai dan membanding-bandingkan anak dengan kompetitornya.

Belum lagi kalau anak kalah, ia akan kecewa dan bisa saja menunjukkan tanda-tanda kecemasan lantaran merasa tertekan.

Nah, kalau anak mengalami stres karena kompetisi, apa yang bisa orang tua lakukan?

Melansir Akronchildrens.org, berikut ini teknik untuk meredakan stres pada anak yang bisa dicoba!

1. Berlatih pernapasan

Cari tempat yang tenang untuk duduk, dan ajarkan pada anak untuk menarik napas perlahan melalui hidung.

Tarik napas perlahan hingga memenuhi paru-paru, tahan sekitar 5 detik, kemudian lepaskan pula secara perlahan. Ulang sebanyak lima kali.

2. Rilekskan otot-otot tubuh

Baca Juga: Cara Menjelaskan pada Anak tentang Persaingan Sehat di Perlombaan

Stres dan merasa tertekan membuat otot-otot tubuh kaku, sehingga penting untuk membuatnya rileks.

Ajak anak melakukan peregangan ringan untuk melepaskan otot-otot yang kaku agar rileks.

Caranya bisa dengan mengibaskan tangan, kaki, juga mengangguk-anggukkan kepala beberapa kali.

3. Visualisasikan kesuksesan

Ajak anak untuk menutup mata sambil membayangkan kesuksesan di masa lalu dan kenangan yang membahagiakan.

Instruksikan agar anak membayangkan sedang meraih kemenangan secara berulang, sehingga di kemudian hari ia akan lebih percaya diri.

4. Tetap positif

Meski kalah dan stres, tetaplah minta anak untuk berpikir positif. Yakinkan pada mereka bahwa kegagalan juga bagian dari kesuksesan.

Dengan begitu, mereka akan terus belajar, bekerja keras, dan meningkatkan diri untuk kompetisi berikutnya.

Baca Juga: Musim Lomba 17 Agustus, Ini Tanda Anak Ikut Perlombaan yang Sehat dan Tidak

5. Jangan memaksa anak menjadi sempurna

Sebagai orang tua, mestinya kamu lebih paham bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna.

Ingatkan anak kalau ia juga boleh melakukan kesalahan dan kegagalan, supaya bisa belajar sesuatu yang baru.

Beri anak semangat untuk terus melanjutkan kerja kerasnya dan melupakan kegagalan yang sudah berlalu.

Teknik di atas tidak hanya dapat dipraktikkan oleh anak-anak hingga remaja yang mengalami stres karena kompetisi.

Namun, siapa saja termasuk orang dewasa juga bisa mencoba teknik tersebut untuk mengatasi rasa tertekan.

Apalagi jika baru saja menghadapi persaingan ketat yang tidak sehat, dan mengalami kegagalan karenanya.

Jadi, semoga Kawan Puan juga terbantu dengan teknik mengatasi stres di atas, ya.

Baca Juga: 5 Tips Mengurangi Stres saat Orang Tua Menemani Bayi Begadang, Apa Saja?

(*)

Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara