Kenali Faktor Risiko Terjadinya Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan

Anna Maria Anggita - Kamis, 11 Agustus 2022
Faktor risiko ISK pada perempuan
Faktor risiko ISK pada perempuan Tharakorn

Parapuan.co - Infeksi Saluran Kemih (ISK) menjadi suatu kondisi yang lebih berisiko dialami perempuan dibanding laki-laki.

Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki uretra yang relatif pendek, sehingga risiko terjadinya ISK lebih banyak. 

ISK merupakan suatu kondisi saluran kencing mengalami infeksi sehingga timbul rasa terbakar, nyeri, dan keinginan untuk buang air kecil lebih sering.

Ada beberapa faktor risiko lain yang berperan meningkatkan peluang terjadinya ISK pada perempuan, apa saja?

1. Menahan Kencing

Kebiasaan buruk seperti menahan kencing sebaiknya mulai dihindari, Kawan Puan. 

Dilansir dari Everyday Health, menahan kencing atau tidak mengosongkan kandung kemih dapat membuah sisa urin di kandung kemih menumpuk.

Alhasil, bakteri bisa menyebar dan radang kandung kemih atau infeksi uretra terjadi. 

2. Cara Membasuh yang Salah

Baca Juga: Puan Talks: Nia Umar Ungkap Risiko Tak Memberikan ASI Eksklusif bagi Ibu dan Bayi

Usai buang air kecil atau besar, pastikan cara membasuhnya jangan salah, Kawan Puan.

Pastikan membasuh vagina dan anus dari depan kebelakang, jangan sebaliknya.

Cara membasuh yang salah dapat membantu bakteri berpindah dari anus ke uretra dan ke kandung kemih.

3. Memasuki Masa Perimenopause atau Menopause 

Seiring bertambahnya usia, kadar estrogen pada perempuan akan menurun.

Perempuan yang sudah memasukki usia paruh baya mungkin mengalami penipisan jaringan di vagina dan kandung kemih.

Selain itu otot di area kewanitaan pun tidak berfungsi dengan baik, sehingga kondisi ini menyebabkan perempuan mengosongkan kandung kemih. 

Perubahan ini pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan bakteri yang meningkatkan risiko ISK.

Baca Juga: Terancam Naik 3 Kali Lipat, Ini Bahaya Makan Mie Instan bagi Kesehatan

4. Menderita Diabetes

Perempuan yang mengidap diabetes lebih berisiko mengalami ISK.

Jika pengidap diabetes tipe 1 memiliki kontrol gula darah yang buruk, maka frekuensi terkena ISK pun bisa meningkat.

Tak hanya itu saja, perempuan dewasa pengidap diabetes tipe 2 dan memiliki kadar hemoglobin A1C yang tinggi memiliki risiko ISK lebih tinggi.

Pengidap diabetes tipe 2 lebih berisiko mengalami ISK karena urinnya tinggi akan kadar gula, sehingga mendorong pertumbuhan bakteri.

Oleh karena itu, penting bagi perempuan pengidap diabetes tipe 2 untuk mengendalikan kondisinya demi menghindari kondisi ISK.

5. Menggunakan Pakaian Dalam yang Kecil

Apabila ingin menghindari ISK, maka jangan gunakan pakaian dalam yang kecil.

Mungkin pakaian dalam seperti thong atau bikini tali akan membuat kita merasa seksi lebih seksi, tetapi sebaiknya dihindari. 

Menggunakan pakaian dalam yang kecil dapat menjebak bakteri dan menekan jaringan sensitif di area vagina sehingga ISK lebih rentan terjadi. 

Kalau kamu tidak ingin mengalami ISK, maka kebiasaan-kebiasaan buruk di atas sebaiknya dihindari. 

Baca Juga: Puan Talks: Ini Alasan ASI Eksklusif Wajib Diberikan selama 6 Bulan

(*)

Sumber: Everyday Health
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini

Sering Jadi Pertanyaan, Apa yang Harus Dilakukan setelah Donor Darah?