Untuk mengemas lagu ini menjadi lebih dramatis, Safira mengajak arranger yang sudah menangani para diva Indonesia, Gatz.
Makin sering dinyanyikan, Safira merasa lagu ini juga mewakili kaum marginal serta orang-orang yang merasa terbuang karena diskriminasi dari masyarakat sekelilingnya.
“Aku merasa lagu ini juga menggambarkan bahwa aku atau siapa pun mereka berharap dan berhak mendapat cinta selayaknya manusia lainnya," kata Safira dalam keterangan persnya.
Perempuan tersebut ingin memberikan yang terbaik yang ia bisa.
"Aku tidak ingin kehilangan kasih sayang dari orang di sekelilingku. Makanya aku selalu berusaha sepenuh hati untuk memberikan yang terbaik, atau menjadi yang terbaik. Rasanya kita semua bisa memahami, tak semua orang bisa mendapatkan kasih sayang dari orang orang terdekat, “, ungkapnya.
Sementara itu saat dia memperdengarkan lagu ini ke teman temannya, mereka juga merasa terwakili dengan lagu ini walau hanya lewat beberapa penggal liriknya.
Tak hanya sekadar lagu, ia ingin I Wanna Be Loved menjadi bagian dalam kehidupan Safira.
Makanya Safira menggagas sebuah movement I Wanna Be Loved program yang bertujuan membagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan.
“Tidak harus bagi-bagi uang. Kadang bernyanyi bersama saja sudah bisa membuat mereka bahagia," tuturnya dalam berbagi pengalamannya bergaul dengan para anak jalanan dan pengamen.
Baca Juga: Rindu Menari dengan Teman-Temannya, Kara Chenoa Rilis Lagu Shoe, Ini Maknanya
Safira mengajak semua pelaku industri, penikmat musik untuk bergabung dalam program I Wanna Be Loved dan menikmati lagunya.
Lagu I Wanna Be Loved yang sudah tersedia di semua gerai musik digital, Kawan Puan.
"Mari kita bersama membagi kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan. Jangan lupa menikmati kasih sayang yang kita dapatkan. Semoga I Wanna Be Loved bisa mewakili kita semua dan menjadi lagu yang mengingatkan kita pada kekuatan kasih sayang," tandasnya.
(*)
