Advertorial

Ikut Program Grab #PerempuanSemua, Tiga Pelaku UMKM Dapat Bimbingan, Pendanaan, hingga Promosi

Fathia Yasmine - Rabu, 10 Agustus 2022
Ilustrasi pengusaha perempuan
Ilustrasi pengusaha perempuan DOK. Shutterstock

Parapuan.co – Seiring dengan perkembangan teknologi, akses perempuan untuk masuk ke dunia usaha pun semakin tinggi, termasuk di Indonesia.

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Senin (10/1/2022), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa sebanyak 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan.

Menyadari potensi yang dimiliki perempuan sebagai penggerak ekonomi di level keluarga maupun nasional, Grab Indonesia bersama Parapuan meluncurkan #PerempuanSemua Mentorship Program pada 14 Juni sampai 30 Juli 2022. Inisiatif tersebut dikemas lewat program bimbingan (mentoring) bagi pengusaha perempuan serta bantuan dana usaha dan promosi.

Melalui program ini, pemimpin perempuan Grab dan OVO membagikan kiat-kiat bisnis kepada tiga pengusaha perempuan terpilih yang bergerak di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). 

Baca Juga: Antusias Tinggi, Pengabdi Setan 2: Communion Siap Tayang di Singapura

Tujuannya, agar mereka mampu mengembangkan bisnisnya, baik dalam memasarkan, menjangkau target pasar yang lebih luas, hingga keterampilan teknis seperti proses pengemasan produk (packaging).

Tiga perempuan pengusaha yang berkesempatan mengikuti program #PerempuanSemua adalah pemilik usaha daur ulang @triupcycle Annisa Fauziah, pemilik makanan dan minuman organik Rumah Nabati Kantie Wilujeng, dan pemilik kerajinan sulam @kesuma_indonesia Febrina Bayu.

Annisa membangun usahanya diawali dengan kecintaannya terhadap lingkungan. Sejak 2016, ia bersama sang kakak mendirikan Tri Upcycle yang memproduksi barang-barang fashion dan homeware.

Seluruh produk yang dibuat seperti bandana, tas, masker, sarung bantal, dan lainnya diproduksi dari limbah kain. Sebagian keuntungan yang didapatkan Annisa kemudian disisihkan untuk penanaman pohon di hutan-hutan Indonesia.

Pengusaha perempuan selanjutnya adalah Kantie Wilujeng. Berangkat dari pengalaman pribadi yang memiliki intoleransi laktosa, ia mendirikan Rumah Nabati pada 2017. Rumah Nabati awalnya menjual susu almond namun kini semakin berkembang dengan menyediakan berbagai makanan dan minuman dari bahan-bahan organik dan minim proses.

Penulis:
Editor: Sheila Respati