Bantu Atasi Kecemasan, Ini Cara Mengelola Perilaku Berulang Anak Autis Seperti di Drakor Extraordinary Attorney Woo

Arintha Widya - Jumat, 29 Juli 2022
Karakter Woo Young Woo di drakor Extraordinary Attorney Woo
Karakter Woo Young Woo di drakor Extraordinary Attorney Woo

Parapuan.co - Kawan Puan yang menyaksikan drama Korea berjudul Extraordinary Attorney Woo tentu sudah tidak asing dengan autisme.

Namun, kamu juga mesti mengetahui tentang stimming atau perilaku berulang yang ada pada anak autis.

Di drama tersebut, perilaku berulang karakter Woo Young Woo yang sering terlihat adalah mengulang kata-kata dan membuka-menutup telinga.

Nah, ternyata bagi seseorang dengan kondisi autis, stimming ini memiliki beberapa manfaat sebagai alat untuk mengendalikan diri, lho.

Pada anak autis, stimming bisa mengurangi atau memblokir input sensorik yang terlalu berlebihan yang mereka terima.

Dalam kasus Woo Young Woo di drakor Extraordinary Attorney Woo misalnya, ia membuka dan menutup telinga berulang-ulang ketika mendengar suara yang terlalu berisik.

Mengutip Very Well Health, pada anak autis biasanya stimming bisa membantu mengalihkan perhatian dari ketidaknyamanan dan rasa sakit fisik.

Maka itu, umumnya tidak ada alasan menghentikan stimming yang dilakukan orang dengan autisme selama hal tersebut tidak menimbulkan masalah.

Oleh karenanya, cara paling tepat adalah membantu anak autis untuk mengelola stimming dengan beberapa teknik berikut ini:

Baca Juga: 3 Cara Orang Tua Bantu Anak dengan Autisme Menjalin Pertemanan

1. Analisis Perilaku Terapan

Pertama, melakukan semacam terapi perilaku yang bertujuan untuk membuat anak autis beradaptasi dengan situasi sosial yang mungkin tidak mereka pahami.

Caranya dengan melibatkan penguatan positif atau apresiasi untuk perilaku yang baik, dan konsekuensi untuk perilaku yang negatif.

2. Diet Sensorik

Kedua, yaitu diet sensorik yang dilakukan dengan terapi okupasi yang mencoba mengurangi rangsangan.

Caranya dengan menjadwalkan aktivitas tertentu ke keseharian anak untuk memenuhi kebutuhan sensorik mereka agar tidak overstimulasi.

3. Perubahan Lingkungan

Ketiga, mengurangi tekanan lingkungan dan sosial supaya risiko kelebihan sensorik yang mereka terima berkurang.

Baca Juga: Tak Boleh Panik, Ini Strategi Bijak Mendisiplinkan Anak Autis

Misalnya dengan menempatkan anak di ruang kelas yang lebih kecil, jendela dan ruangan kedap suara, dan menghilangkan barang yang mungkin mengganggu mereka.

Bisa juga dengan membatasi jumlah cahaya yang masuk ke dalam ruangan, sehingga mereka merasa aman dan nyaman.

4. Alat Manajemen Stres

Keempat, yaitu dengan memperkenalkan objek sebagai pengganti goyangan atau kepakan tangan, seperti stress ball (bola remas/genggam) atau boneka squeeze.

Alat semacam itu dapat membantu beberapa orang dengan gejala autis beralih ke rangsangan yang berbeda.

Di drakor Extraordinary Attorney Woo, Woo Young Woo menggunakan headphone untuk memblokir suara atau rangsangan berlebihan.

5. Obat-obatan

Terakhir, bila perlu ada obat-obatan seperti Risperdal (Risperidone) dan Abilify (Aripiprazole) yang dapat diresepkan.

Obat-obatan itu berguna untuk mengurangi iritabilitas dan agresivitas yang dapat memicu stimming berlebihan.

Nah, Kawan Puan, itulah tadi beberapa cara mengelola perilaku berulang pada anak atau seseorang dengan kondisi autis.

Baca Juga: Ada Terapi, Ini 4 Tips Merawat Anak dengan Autisme dari Psikolog dan Orang Tua

(*)

Sumber: Very Well Health
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati