Jangan Sembarangan, Ini 7 Etika Traveling ke Tempat Baru yang Wajib Diketahui

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 21 Juli 2022
Etika traveling di tempat baru
Etika traveling di tempat baru Nattakorn Maneerat

Parapuan.co Traveling selalu menjadi hal yang menyenangkan. Selain dapat menjelajah ke tempat baru, Kawan Puan juga bisa mendapatkan pengalaman berharga.

Terlebih kini berbagai peraturan sudah mulai dilonggarkan dan Kawan Puan bisa kembali melancong.

Mulai dari liburan di dalam negeri maupun ke luar negeri sekalipun kini sudah bisa dilakukan.

Namun, kamu perlu menjaga etika saat melakukan traveling, terutama saat berkunjung ke tempat baru.

Faktanya, setiap daerah maupun negara memiliki kode etik yang berbeda-beda. Jadi, sebagai tamu sebaiknya kamu mencari tahu hal yang boleh atau pun tidak boleh dilakukan saat traveling ke tempat baru.

Bagi kamu yang ingin traveling ke daerah atau negara mana pun, berikut tujuh etika yang wajib kamu ketahui, seperti dikutip dari rilis Pegipegi yang diterima PARAPUAN.

1. Ketahui Bahwa Kamu adalah Tamu

Saat traveling ke tempat baru, hal yang perlu kamu lakukan pertama adalah menanamkan pada diri sendiri bahwa kamu hanyalah seorang tamu dan tidak tinggal di tempat tersebut.

Hal ini berarti, sebagai tamu, kamu sepatutnya tidak boleh merasa terlalu nyaman seperti tinggal di rumah sendiri.

Baca Juga: Hindari Kejahatan, Ini 6 Tips Aman Solo Traveling untuk Perempuan

Selain itu, sebagai tamu tentu kamua harus menghormati si tuan rumah. Artinya, menghormati segala sesuatu yang ada di daerah tersebut, termasuk penduduk setempat dan bersikap sopan menjadi hal yang perlu diperhatikan

2. Pelajari dan Patuhi Aturan atau Adat Istiadat Setempat

Ketika Kawan Puan menemukan papan petunjuk yang berisi aturan yang boleh atau tidak boleh dilakukan di daerah sekitar, maka patuhi aturan tersebut.

Aturan atau adat istiadat tersebut pasti dibuat karena ada alasan tertentu.

Sebagai contoh, di Bali terdapat aturan bahwa tidak boleh menginjak atau merusak sesajen, dan perempuan yang sedang menstruasi dilarang memasuki area suci. A

turan tersebut harus dipatuhi karena merupakan bentuk rasa hormat terhadap tradisi atau kepercayaan setempat.

3. Gunakan Pakaian yang Sesuai

Sama halnya di Bali, biasanya setiap negara memiliki aturan berpakaian tersendiri untuk laki-laki dan perempuan. Aturan tersebut diharapkan untuk diikuti oleh turis asing sebagai bentuk rasa hormat.

Baca Juga: Sebelum Jalan-Jalan, Simak Kesalahan Memilih Bahan Hijab untuk Traveling

Seperti contohnya, para perempuan dilarang mengekspos terlalu banyak bagian yang terbuka, dilarang menggunakan sandal jepit, bahkan di Prancis, kamu tidak boleh menggunakan piyama saat ke mall.

Meskipun kamu tidak setuju karena tidak sesuai dengan budayamu, Kawan Puan diharapkan untuk tetap mematuhi aturan tersebut. Dengan mematuhi, itu menunjukkan kalau kamu menghargai aturan atau tradisi setempat, sekaligus liburanmu akan tetap aman karena tidak melawan aturan.

4. Perhatikan Cara Bicara

Perlu diingat bahwa meskipun sudah melakukan riset mendalam mengenai suatu tempat, bukan berarti kamu mengetahui segalanya tentang tempat tersebut.

Sebaiknya, jangan mencoba untuk berbicara atau berdebat dengan penduduk setempat tentang sesuatu hal yang tidak kamu pahami.

Sebagian daerah atau negara memiliki konflik politik dan sejarah yang rumit, maka dari itu, hindari untuk berdebat terkait topik gaya hidup, politik, dan agama.

Perhatikan fakta bahwa penduduk setempat mungkin sensitif tentang topik tertentu, terutama tentang politik dan agama.

5. Bijak dalam Mengambil Gambar

Mengambil gambar atau berswafoto di destinasi tertentu memang sudah menjadi kebiasaan para wisatawan. Selain sebagai kenang-kenangan, foto tersebut juga bisa menjadi bahan untuk di-posting pada halaman sosial media.

Baca Juga: Tips Hemat Traveling untuk Mahasiswa, dari Backpacker hingga Oleh-Oleh Secukupnya

Tapi, Kawan Puan perlu berhati-hati ketika ingin mengambil gambar dari suatu objek tertentu seperti pantai, tempat ibadah, dan museum. Hal ini karena di beberapa tempat menerapkan aturan tentang larangan mengambil gambar atau video.

Selain itu, jika kamu ingin berswafoto bersama penduduk lokal, harap meminta izin terlebih dahulu kepada mereka.

Kamu bisa bertanya beberapa pertanyaan seperti ‘Apakah boleh untuk mengambil foto atau video?’, 'Apakah keberatan jika foto atau video tersebut diunggah ke halaman sosial media?’, dan lainnya. Mungkin terdengar sepele, tapi itu penting untuk dilakukan sebagai bentuk menghargai privasi mereka.

6. Ikut serta Menjaga Lingkungan

Jika pergi traveling, salah satu hal yang paling penting untuk dilakukan adalah tetap menjaga kebersihan lingkungan.

Seperti contoh, di sejumlah negara sudah ada aturan dilarangnya buang sampah sembarangan di jalan, tidak boleh melakukan aksi vandalisme, atau bahkan meludah sembarangan di jalan.

Sebagai traveler, kamu juga memiliki tanggung jawab untuk merawat tempat yang dikunjungi. Rawatlah tempat-tempat tersebut agar lingkungannya tetap bersih dan terjaga sehingga dapat terus dikunjungi oleh wisatawan lain.

7. Bijak dalam Tawar Menawar Barang

Kegiatan tawar menawar bukanlah hal yang baru dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, di beberapa daerah atau negara sudah menjadi kebiasaan.

Namun, ketika kegiatan tawar menawar dilakukan dengan tidak hormat atau sopan, tentu itu akan membuat malu si penjual.

Selama harganya wajar, sebaiknya jangan mencoba menawar di toko tradisional. Di banyak negara, warganya bergantung pada pendapatan yang mereka peroleh dari pariwisata.

Jadi, lebih baik membayar harga penuh jika kamu tidak yakin apakah tawar-menawar itu diperlukan.

Itu dia tujuh etika traveling ketika berkunjung ke tempat baru.

Semoga tips di atas bisa bermanfaat ya, Kawan Puan!

Baca Juga: Agar Tabungan Tetap Aman, Ikuti 7 Tips Hemat Traveling Bareng Grup

(*)

 

3 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak di Agam, Sumatra Barat