Sri Mulyani Sebut Pasangan Muda Bakal Sulit Beli Rumah, Ini Alasannya!

Arintha Widya - Sabtu, 9 Juli 2022
Sri Mulyani dalam acara Google For Indonesia.
Sri Mulyani dalam acara Google For Indonesia. Youtube.com/Google Indonesia

Parapuan.co - Inflasi yang semakin meningkat akhir-akhir ini rupanya turut berdampak pada sektor perumahan di Indonesia.

Salah satunya berimplikasi pada naiknya suku bunga kredit kepemilikan rumah atau KPR.

Sederhananya, meningkatnya inflasi membuat biaya untuk membeli rumah semakin mahal.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkannya dalam sesi webinar bertajuk Securitization Summit 2022, Rabu (6/7/2022).

Sri Mulyani juga menyampaikan, suku bunga pembelian rumah di awal akan sangat tinggi.

"Biasanya karena price rumah tersebut dan interest rate yang sekarang harus kita waspadai cenderung naik dengan inflasi tinggi," kata Sri Mulyani.

"Maka masyarakat akan makin sulit untuk bisa membeli atau can't afford to buy a house," tambahnya.

Melihat hal itu, masyarakat terlebih para pasangan muda akan berpikir dua kali untuk membeli rumah.

Belum lagi jika mempertimbangkan besaran gaji dan cicilan yang akan mereka tanggung selama belasan tahun.

Baca Juga: Rencana Beli Rumah? Ini 4 Hal Penting yang Harus Diperhatikan saat Memilih KPR di Bank

Alhasil, banyak pasangan yang bisa dibilang akan lebih memilih tinggal di rumah orang tua atau mertua, maupun menyewa/mengontrak.

"Mereka butuh tapi cannot afford, purchasing power mereka dibandingkan harga rumahnya lebih tinggi," tutur Menkeu.

"Sehingga mereka akhirnya either tinggal di rumah mertua atau nyewa," terangnya lagi.

Di sisi lain, sebenarnya pemerintah sudah menyediakan beberapa program KPR bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Hanya saja, besarnya APBN terbatas dan tidak mampu meng-cover seluruh backlog kepemilikan rumah.

"Kenyataannya pemerintah belum bisa sepenuhnya menyediakan kebutuhan papan ke semua warganya. Khususnya yang tergolong MBR," kata Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya.

Lebih lanjut, Bambang Eka Jaya menilai program KPR sudah cukup baik, meski kuantitasnya masih belum mencukupi.

Di samping itu, terkadang pihak perbankan terlalu berhati-hati dalam memberikan kredit rumah untuk masyarakat.

Bisa disimpulkan, dampak inflasi kali ini membuat pasangan muda bekerja dua kali lebih keras dari generasi sebelumnya untuk bisa mendapatkan rumah.

Baca Juga: Dana JHT Bisa Untuk Beli Rumah Sebelum Usia 56 Tahun, Begini Caranya

(*)

Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara