Shesar Hiren Rhustavito Mundur dari Malaysia Masters 2022, Ini Penyebab Cedera Betis

Anna Maria Anggita - Rabu, 6 Juli 2022
Shesar Hiren Rhustavito alami cedera betis saat Malaysia Open 2022
Shesar Hiren Rhustavito alami cedera betis saat Malaysia Open 2022 dok. PBSI

Parapuan.co - Pemain tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito mundur dari Malaysia Masters 2022 karena mengalami cedera betis.

Shesar Hiren Rhustavito (Vito) mengalami cedera betis saat menghadapi Kento Momota (Jepang) di perempat final Malaysia Open 2022 (1/7/2022).

Sementara Malaysia Master 2022 dimulai pada 5-10 Juli 2022, Vito yang dikabarkan mengalami cedera robek otot di betis kanan ini tidak bisa berlenggang dengan raketnya.

Mengutip dari Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab mengapa otot betis bisa robek seperti picot cepat, lompatan, dan berhenti secara mendadak selama berolahraga.

Sebenarnya cedera betis ini dapat terjadi di semua olahraga, akan tetapi paling sering terjadi pada olahraga yang melibatkan lari.

Di mana otot robek ini terjadi umumnya ketika pemain dan otot lelah.

Gejala otot betis yang robek dapat meliputi:

- Tidak ada kekuatan betis, termasuk tidak mampu menyeimbangkan atau menahan beban pada kaki yang cedera.

- Sensasi gertakan di betis.

Baca Juga: Ayah Ayu Ting Ting Jalani Operasi Hernia, Kenali Gejalanya Sebelum Parah

- Nyeri tiba-tiba di bagian belakang kaki bagian bawah, seperti ada seseorang menendang betis.

- Pembengkakan dan memar di otot betis.

- Terlihat lekukan di bawah kulit tempat otot robek.

Otot betis yang robek ini harus ditangani dengan tepat, jika tidak dapat menimbulkan komplikasi seperti:

1. Sindrom kompartemen atau pembengkakan parah yang mencegah darah mencapai otot.

2. Trombosis vena dalam (DVT) bekuan darah jauh di dalam kaki.

3. Tromboflebitis superfisial atau bekuan darah di pembuluh darah di dekat permukaan kulit. 

Lantas, bagaimana perawatan otot betis robek?

Baca Juga: Agar Kesehatan Gigi Anak Terjaga, Para Ahli Usulkan Hal Ini Diaktifkan Kembali

Seseorang yang mengalami kerobekan pada otot betis disarankan untuk:

- Istirahat 

Di mana setelah ada nyeri di betis, sebaiknya menghentikan aktivitas fisik dan mengistirahatkan kaki.

Jangan memaksakan beraktivitas saat rasa sakit masih ada, pasalnya kondisi ini dapat memperburuk masalah.

Jika ingin menjalani aktivitas sehari-hari maka direkomendasikan untuk menggunakan kruk atau memakai sepatu bot selama beberapa hari.

- Kompres es

Letakkan kompres es atau kompres dingin pada otot betis selama 20 menit setiap dua jam.

Tapi ingat untuk jangan mengoleskan es langsung ke kulit.

- Kompres

Baca Juga: Alami Cedera Punggung, Bagaimana Kondisi Terkini Felix Stray Kids?

Gunakan kompresi di selongsong ke betis.

Langkah kompresi ini membantu mengurangi aliran darah ke area yang nyeri dan meminimalkan pembengkakan.

- Elevation

Cara melakukan elevation yakni angkat kaki ke posisi yang lebih tinggi, sebaiknya di atas tingkat jantung.

Untuk menjaga kaki tetap terangkat, bisa menggunakan alat bantuan di sepanjang kaki seperti batal dan selimut.

Ada beberapa pertimbangan apakah dibutuhkan operasi setelah mengalami robekan pada otot betis atau tidak, yakni:

- Masih muda dan ingin kembali ke olahraga kompetitif serta intensitas tinggi.

- Terus mengalami nyeri betis beberapa bulan setelah mencoba perawatan non-bedah.

- Mengalami robekan otot lengkap dengan pembengkakan serius atau pendarahan internal.

Alangkah baiknya jika Kawan Puan mengalami cedera otot betis segera ke dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat, supaya terhindar dari komplikasi ya.

Baca Juga: Apa Itu Herpes Zoster? Penyakit Cacar Ular yang Sering Dikira Jerawat

(*)

Sumber: Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Linda Fitria