Pembangunan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan Jadi Bahasan Bincang Dua Puluh

Firdhayanti - Jumat, 1 Juli 2022
Bincang Dua Puluh
Bincang Dua Puluh Dok. PARAPUAN/Firdhayanti

Untuk mendorong akselerasi implementasi program sustainable financing dalam momen presidensi G20 Indonesia, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor khususnya stakeholder terkait dari pemerintah hingga swasta. 

Perusahaan pemodalan sebagai investor menjadi salah satu sektor yang berperan mendorong pengembangan ekosistem sustainable investing dengan mendukung bisnis berkelanjutan sebagai faktor pemicu pertumbuhan ekonomi. 

Terkait dengan hal tersebut,  East Ventures sebagai salah satu perusahaan pemodalaan
berbasis teknologi mendukung penerapan program keuangan hijau berkelanjutan.

Dalam kerangka kerja, praktik LST dan ESG kerap dilibatkan dalam mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Dengan teknologi inovatif, East Ventures telah bekerja sama dan menyaksikan ratusan entrepreneur yang telah mengubah arah ekonomi Asia Tenggara untuk mencapai perbaikan masyarakat secara keseluruhan.

Partner of East Ventures, Irene mengungkapkan saat ini mereka berfokus pada perusahaan teknologi dalam investasi berkelanjutan.

Kendati begitu, setiap perusahaan bisa melakukan caranya masing-masing untuk ikut berpartisipasi. 

"Kita memang fokus kita ke perusahaaan teknologi, namun yang kita lihat adalah ini tuh bukan sebuah industry, jadi setiap company akan bisa punya cara untuk mereka lakukan untuk lebih baik dan mereka complain untuk hal-hal seperti ini," 

Digitalisasi, inisiatif, dan kemitraan yang berkelanjutan diperlukan untuk mempromosikan masa depan yang hijau, efisien, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, ini Perbedaan Green Economy dan Ekonomi Sirkular

Dalam hal ini, Irene berharap masyarakat lebih melek mengenai ekonomi hijau dan berkelanjutan. 

"Mungkin untuk lebih banyak masyarakat yang tau konsepnya seperti apa, dan mungkin dengan masyarakat lebih bnyak tau, kedua harapannya founder-founder start up itu mereka jauh lebih melek supaya lebih tau apa yang harus mereka lakukan," tutup Irene. (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh