Jangan Asal! Ini Hal yang Perlu Diketahui sebelum Melakukan Prosedur Kecantikan

Citra Narada Putri - Senin, 27 Juni 2022
Hal yang perlu diketahui sebelum melakukan prosedur kecantikan.
Hal yang perlu diketahui sebelum melakukan prosedur kecantikan. JadeThaiCatwalk/iStockphoto

Parapuan.co - Kasus suntik silikon ilegal yang menyebabkan seorang mahasiswi Jakarta meninggal dunia, membuat banyak orang takut untuk melakukan prosedur kecantikan

Padahal sebenarnya, jika dilakukan dengan benar dan oleh dokter yang terpercaya, prosedur kecantikan tak akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Seperti ditekankan oleh dr. Aldifian Anggita, Dokter Estetik di The Clinic Beautylosophy Bogor, bahwa penting untuk tidak mudah tergiur dengan promosi perawatan atau prosedur kecantikan yang murah, yang dilakukan di sembarang tempat dan praktisi yang tidak bersertifikat resmi.

Pasalnya, menurut dr. Aldi, di luar sana banyak oknum yang menawarkan perawatan kecantikan yang tidak jelas.  

Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh masyarakat sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur kecantikan. 

Memilih Klinik dan Dokter Terpercaya

Keberhasilan dan keamanan sebuah prosedur kecantikan juga sangat ditentukan dari klinik serta dokter yang melakukan tindakan estetika tersebut.

Maka penting untuk mencari informasi mendalam terlebih dahulu tentang klinik dan dokter yang akan melakukan prosedur kecantikan yang akan Kawan Puan pilih. 

Diingatkan dr. Aldi untuk memastikan track record klinik baik dan dokternya kompeten serta memiliki sertifikat resmi untuk melakukannya.

Baca Juga: Belajar dari Kasus Suntik Silikon Ilegal, Ini Tanda Prosedur Kecantikan Tak Aman Menurut Ahli

Konsultasi Sedetail Mungkin

Setelah menemukan klinik kecantikan, jangan lupa juga untuk selalu konsultasi dengan dokter terpercaya terlebih dahulu.

Di sesi konsultasi inilah Kawan Puan bisa menanyakan pertanyaan sedetail mungkin agar informasi yang didapatkan jelas dan transparan.

"Untuk setiap tindakan estetika, pasien berhak menanyakan apa yang akan dilakukan, seperti apa tindakannya, kemudian bendanya apa (yang akan digunakan), efek sampingnya seperti apa, risiko medisnya apa, downtime-nya seperti apa," jelas dr. Aldi.

Jangan lupa pula untuk membahas tentang apa perawatan pasca tindakan yang harus dilakukan agar hasil dari prosedur kecantikan bisa maksimal.

"Jadi tanyakan sedetail mungkin hal tersebut kepada dokter yang akan melakukan tindakan tersebut," tambahnya lagi.

Mengetahui Bahan yang Digunakan

Setiap pasien prosedur kecantikan berhak untuk tahu apa saja material yang digunakan dalam tindakan estetika yang dilakukan padanya.

Namun tentu saja, sebagai pasien kita juga perlu mengetahui apa saja bahan-bahan yang dilarang untuk dimasukkan dalam tubuh kita.

Baca Juga: Bagai Bom Waktu! Ini Kata Dokter yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Suntik Silikon

Salah satu contohnya adalah silikon cair, yang diingatkan oleh dr. Aldi, ilegal untuk disuntikkan ke dalam tubuh karena dampaknya yang sangat berbahaya hingga bisa mengancam nyawa.

Sementara jika ingin melakukan prosedur kecantikan lain, misalnya seperti filler atau botox, pastikan bahan-bahannya sudah teregistrasi dan sudah disetujui oleh FDA (Food & Drug Administration).

"Untuk filler, pilihlah filler yang dapat dinetralkan seperti hyaluronic acid. Karena filler tersebut bila sewaktu-waktu ada keluhan dari pasiennya, itu bisa dinetralkan kapan saja," paparnya lagi.

Seperti dijelaskan dr. Aldi, memang secara alami filler itu tidak permanen, karena dalam jangka waktu enam sampai delapan bulan filler tersebut akan habis terserap oleh tubuh dan diurai oleh enzim hyaluronidase alami yang ada di dalam kulit kita.

"Selain itu juga, untuk tindakan injeksi lain seperti infus, pastikan yang disuntikkan adalah zat yang aman dan sudah ber-BPOM," ujarnya mengingatkan.

Kondisi Kesehatan

Prosedur kecantikan tidak serta merta bisa dilakukan oleh siapapun.

Pasalnya ada kondisi-kondisi tertentu yang tidak diperbolehkan melakukan prosedur kecantikan.

"Untuk kondisi-kondisi pasien, memang ada beberapa tindakan-tindakan estetika yang kontraindikasi pada pasien tertentu," jelas dr. Aldi.

Baca Juga: Kata Ahli, Ini Pelajaran yang Bisa Diambil dari Wafatnya Mahasiswi karena Suntik Silikon

Misalnya pasien yang sedang hamil, menyusui, mengidap penyakit autoimun, ataupun bentuk-bentuk alergi lain yang berat.

"Biasanya pasien akan ditanya apakah punya riwayat alergi atau penyakit tertentu," tambahnya.

Kita sebagai pasien juga sebaiknya secara aktif menyampaikan kepada dokter kondisi kesehatan atau penyakit apa yang sedang diidap.

Hal ini penting untuk dilakukan agar dokter lebih selektif dalam memilih perawatan yang cocok bagi pasien tersebut. 

Sesuaikan Keinginan dan Ekspektasi

Penting untuk diingat bahwa prosedur kecantikan pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada kondisi pasien dan harapan yang ingin digapai. 

Mulai dari bagian tubuh mana yang ingin ditonjolkan atau diperbaiki, apakah kulit atau bentuk wajah, seperti memancungkan hidung, membuat dagu lebih proporsional, atau membuat pipi lebih berisi. 

Keinginan tersebutperlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk dilihat apakah tindakan estetika yang dipilih cocok, seperti apa risikonya, dan juga agar pasien bisa menyesuaikann harapan dengan ekspektasinya.

"Karena banyak sekali pasien ingin iniitu, ekspektasinya terlalu tinggi. Tetapi mungkin dari kondisinya, ternyata tidak memungkinkan dilakukan tindakan tersebut," papar dr. Aldi. 

Sehingga menurutnya penting untuk bisa menyesuaikan keinginan dengan ekspektasi yang akan didapatkan.

"Jadi memang sebaiknya, segala sesuatunya itu dikonsultasikan terlebih dahulu, dilihat langsung oleh dokternya. Apakah memang tindakannya cukup dengan tindakan estetik yang non-operatif, atau mungkin membutuhkan tindakan lanjutan oleh dokter bedah plastik rekonstruktif dan estetik," tutupnya.

Itu dia beberapa hal yang perlu Kawan Puan ketahui sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur kecantikan.

Ingat, untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran perawatan yang murah namun berisiko yah, Kawan Puan.

(*)

Baca Juga: Apa Itu Breast Augmentation, yang Bisa Mengencangkan Bentuk Payudara?