Terjebak dalam Hubungan Toksik tapi Terlanjur Cinta? Begini Cara Lepas darinya

Tim Parapuan - Kamis, 16 Juni 2022
Lepas dari hubungan toksik.
Lepas dari hubungan toksik. Mikhail Seleznev/Getty Images

Parapuan.co – Kawan Puan, cinta ternyata menjadi salah satu kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi.

Bahkan menurut Abraham Maslow, seorang Psikolog kenamaan Amerika, kebutuhan untuk dicintai, dimiliki atau mencintai dan menyayangi ini ada di posisi ketiga.

Di mana urutan pertama ditempati oleh kebutuhan fisik seperti makan, minum, selanjutnya ada kebutuhan rasa aman seperti karier dan kehidupan sosial.

Lantas, bagaimana jika cinta tersebut justru membawa kita pada hubungan toksik? Apakah patut kita teruskan atau perlu ditinggalkan?

Berbicara dari hubungan toksik, hal ini bisa dimulai dari banyak hal. Misalnya ketidaksiapan seseorang dalam menjalin hubungan.

Sebagian juga berasal dari lingkungan keluarga toksik, yang tidak memberi contoh yang baik tentang hubungan antarmanusia.

Namun, karena manusia tetap butuh cinta, akhirnya memaksakan diri masuk dalam sebuah hubungan.

Jadinya, banyak yang gagal menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai pasangan dan kemudian menjadi seseorang yang toksik.

Situasi ini bisa terjadi dalam hitungan hari hingga tahunan. Dampaknya? Jangan ditanya.

Baca Juga: Kenali 4 Tanda Hubungan Bertahan Bukan karena Cinta, Tapi Ikatan Trauma

Mulai dari dampak emosional, mental, hingga fisik, semuanya bisa dirasakan atau dialami.

Banyak yang memilih diam dan menyimpan sendiri kondisi ini, menganggapnya “selesai”, padahal banyak luka dan trauma yang terjadi, bisa kapan saja terpicu dan muncul dalam bentuk sikap-sikap yang tidak menyenangkan.

Ada juga yang berusaha menerima, melupakan, sambil memulihkan diri.

Namun ada juga yang “terpenjara” dalam rasa takut untuk berhubungan kembali dengan orang lain.

Masih banyak akibat lain yang ditimbulkan, seperti yang dibahas dalam buku Toxic Relationship Free.

Toxic Relationship Free
Toxic Relationship Free Dok. Elex Media Komputindo

Begitu juga penjelasan tentang apa saja gejala-gejala yang terjadi ketika sebuah hubungan itu toksik, hingga penyebab seseorang bisa jadi toksik.

Selain itu, di buku Toxic Relationship Free juga dijelaskan bagaimana cara lepas dari hubungan beracun karena setiap manusia berhak dicintai tanpa merasa terluka.

Satu hal yang membuatnya makin menarik, ada 30 cerita dari toxic relationship survivors yang ikut berpartisipasi mengirimkan cerita nyata mereka menjalani toxic relationship.

Informasi lengkap mengenai buku ini bisa Kawan Puan baca di Gramedia.com ya.

Yuk inilah saat yang tepat untuk lebih mencintai diri sendiri dengan lepas dari hubungan toksik! (*)

Baca Juga: Waspada Cookie Jarring, Situasi Hubungan Tanpa Komitmen yang Menjebak

Ditulis oleh: Christy MS

Penulis:
Editor: Arintya