Sama-Sama Pelaku Bisnis, Bagaimana Perbedaan Solopreneur dan Entrepreneur?

Firdhayanti - Rabu, 15 Juni 2022
Solopreneur dan entrepreneur memiliki perbedaan.
Solopreneur dan entrepreneur memiliki perbedaan. whyframestudio

Parapuan.co - Di dunia wirausaha, kita mungkin kerap mendengar istilah entrepreneur.

Namun, ada istilah lain yang disebut dengan solopreneur, Kawan Puan.

Keduanya merupakan istilah yang merujuk pada pelaku bisnis. 

Kendati begitu, ada perbedaan antara entrepreneur dan solopreneur. Seperti apa perbedaannya?

Melansir Lifehack, entrepreneur diartikan sebagai seseorang yang membuka usaha dengan berbagai macam konsep, baik waralaba maupun konsep lainnya.

Para entrepreneur ini nantinya memiliki tujuan untuk mengembangkan bisnisnya.

Seiring dengan keuntungan dan kesuksesan yang didapatkan, para entrepreneur akan membangun tim hingga menjual bisnisnya.

Hal ini tentu sudah Kawan Puan temui di berbagai perusahaan.

Sementara itu, yang dimaksud dengan solopreneur sendiri adalah tipe dari entrepreneur. 

Baca Juga: Hari Anak Internasional, Ini 8 Keterampilan Kewirausahaan yang Dibutuhkan Anak

Sederhananya, semua solopreneur adalah entrepreneur, tetapi tidak semua entrepreneur adalah solopreneur.

Lantas, bagaimana perbedaan solopreneur dan entrepreneur? 

Seorang solopreneur memulai bisnis dengan tujuan menjadi pemilik tunggal.

Ini berarti, solopreneur memimpin sekaligus menjadi karyawan perusahaan.

Seorang solopreneur melakukan semua pekerjaan, menyimpan pembukuan, dan lainnya.

Jika mereka membutuhkan orang untuk bisnisnya, mereka akan mencari freelancer. 

Para solopreneur tidak membangun bisnis untuk menjualnya nanti.

Mereka akan melakukan perdagangan dan menghasilkan uang tanpa perlu membawa tim.

Entrepreneur atau Solopreneur? 

Baca Juga: Entrepreneur Niluh Djelantik: Berbisnis Itu Harus Punya Tujuan

Jika ingin memilih akan menjadi entrepreneur atau solopreneur,  Kawan Puan bisa melihat berbagai pertimbangan yang ada.

Menjadi seorang entrepreneur, banyaknya orang dan ahli yang dipekerjakan bisa mempengaruhi kesuksesan bisnis sehingga lebih cepat. 

Jika bisnis mengalami kegagalan, hal itu akan ditanggung oleh banyak pihak.

Kendati begitu, berbagai keputusan bisnis yang dilakukan seorang entreprenur harus mempertimbangkan banyak pihak. 

Sementara itu, menjadi seorang solopreneur berarti dapat mendasarkan berbagai keputusan bisnis pada dirimu sendiri.

Seorang solopreneur tidak perlu meminta izin kepada para pemegang saham, jajaran direksi atau kolega mengenai perubahan bisnis yang akan diberlakukan. 

Namun, solopreneur yang mengerjakan berbagai hal dengan minim orang tentu memakan banyak waktu.

Jika Kawan Puan tidak memiliki kendali atas waktu dan tidak menetapkan batasan, risiko kegagalan tak bisa dihindari. 

Lain dengan entrepreneur, seorang solopreneur melakukan banyak hal sendirian, termasuk pemasaran, produksi, dan lain-lain. 

Baca Juga: Ingin Ajarkan si Kecil Berbisnis? Ini 5 Ide Bisnis untuk Anak yang Bisa Dicoba

Pada akhirnya, setiap orang memiliki kapasitas dan preferensi yang berbeda-beda. Apapun pilihannya, jadilah yang terbaik yang Kawan Puan bisa. (*)

Sumber: LifeHack
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh