Kini Resmi Gantung Raket, Ini Sepak Terjang Greysia Polii di Dunia Bulu Tangkis

Alessandra Langit - Senin, 13 Juni 2022
Sepak terjang Greysia Polii, atlet perempuan peraih medali emas bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Sepak terjang Greysia Polii, atlet perempuan peraih medali emas bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020. Instagram @greyspolii

Parapuan.co - Kawan Puan, pebulu tangkis Greysia Polii resmi pensiun pada Minggu (12/6/2022).

Di hadapan ratusan pendukungnya di Istora Senayan, Greysia Polii mengumumkan gantung raket dari dunia bulu tangkis Indonesia.

Greysia Polii telah mendedikasikan 19 tahun hidupnya sebagai atlet bulu tangkis nasional yang mengharumkan nama Indonesia.

Ia pertama kali bergabung di tim nasional Indonesia pada 2003 silam dan menjadi andalan di nomor ganda putri dan campuran.

Semenjak kehadiran Greysia Polii ke tim nasional Indonesia, prestasi demi prestasi diukir bahkan hingga ke kompetisi internasional seperti Olimpiade.

Kawan Puan, sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa Greysia Polii selama menjadi atlet bulu tangkis Indonesia, berikut sepak terjang sang legenda yang dilansir dari Kompas.com.

Sepak terjang karier Greysia Polii

Kawan Puan, pada 2004 Greysia memulai kariernya di nomor ganda campuran bersama dengan Muhammad Rijal.

Keduanya berhasil menyumbangkan medali perak di Kejuaraan Dunia Junior di Kanada.

Baca Juga: Resmi Gantung Raket, Greysia Polii: Darah Saya adalah Bulu Tangkis

Di kompetisi yang sama, Greysia berhasil mempersembahkan perunggu di nomor ganda putri bersama Heni Budiman.

Berlanjut ke 2006, Greysia Polii meraih gelar turnamen individu BWF pertamanya ketika berpasangan dengan Jo Novita di Phillipines Open.

Prestasi tersebut mengangkat namanya ke dunia internasional sebagai atlet badminton menjanjikan.

Bersama Nitya Krishinda Maheswari, Greysia Polii sukses berdiri di podium juara di berbagai turnamen seperti Thailand Open, Chinese Taipei Open, Korea Open, hingga Singapore Open.

Pada 2014, Greysia dan Nitya berhasil meraih medali emas SEA Games dengan kemenangannya atas tim ganda putri Jepang.

Keduanya mengalahkan pasangan ganda putri Jepang, Misaki Matsumoto-Ayaka Takahashi.

Sayangnya pada 2016, pasangan ganda putri ini harus berpisah lantaran cedera serius yang dialami oleh Nitya.

Selepas cedera Nitya, Greysia sempat berpikir untuk pensiun hingga akhirnya ia bertemu dengan Apriyani Rahayu.

Mei 2017 menjadi waktu pertama Greysia dipasangkan dengan Apriyani yang berakhir dengan predikat juara di Thailand Open dan French Open.

Baca Juga: Umumkan Pensiun, Greysia Polii Gantung Raket dengan Penuh Rasa Syukur

Di tahun yang sama, keduanya berhasil menduduki posisi juara dua Hongkong Open,  semifinalis New Zealand Open dan tembus perempat final Korea Open.

Kemudian pada tahun 2019, Greysia dan Apriyani berhasil meraih medali emas yang dibawa pulang dari SEA Games, mengalahkan tim ganda putri Thailand.

Tak tanggung-tanggung, pada 2020 mereka kembali meneruskan tradisi podium juara di Indonesia Master dan Spain Masters.

Puncak prestasi dan kompetisi terakhir Greysia Polii adalah di tahun 2021, setelah lama tak bertanding akibat pandemi Covid-19.

Lalu Greysia dan Apriyani berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, mengalahkan tim Thailand.

Kemenangan mereka diraih dengan sempurna, tanpa satu pun kekalahan di babak penyisihan grup.

Kawan Puan, itu dia deretan prestasi yang diukir Greysia Polii sepanjang kariernya.

Tak heran jika selepas gantung raket, namanya dikenang abadi sebagai salah satu atlet perempuan berprestasi.

Masyarakat Indonesia pun tak henti mengucapkan terima kasih kepada Greysia dan dedikasinya kepada bulu tangkis Indonesia. 

Baca Juga: Hadiri Greysia Polii Testimonial Day, Apriyani Rahayu Tak Kuat Tahan Tangis

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh