Kiat Bisnis dari UMKM Lokal yang Tembus Pasar Eropa Lewat Java In Paris

Arintha Widya - Jumat, 10 Juni 2022
Dian Nutri Justisia Shirokadt, pemilik Shiroshima yang produknya dipamerkan di Java in Paris.
Dian Nutri Justisia Shirokadt, pemilik Shiroshima yang produknya dipamerkan di Java in Paris. Dok. Shopee

Ia mengatakan, Shiroshima telah memberdayakan 23 pembatik, yang terdiri dari 10 pria pengrajin batik cap dan 13 perempuan pengrajin batik tulis dalam produksi Shiroshima.

Dian berharap, masuknya ke pasar Eropa dapat memberikan dampak positif bagi UMKM untuk menggerakkan ekosistem usaha batik, termasuk di Yogyakarta.

Sehingga, warisan budaya melalui batik dapat semakin lestari dan para pembatik di daerah menjadi berdaya secara ekonomi dan sosial.

3. Tas kulit Janédan yang mengusung konsep upcycling

Ada juga tas kulit Janédan, brand lokal asal Bantul, Yogyakarta yang mengusung desain kekinian dan ramah lingkungan.

Janédan menggunakan metode upcycling (daur ulang menjadi produk bernilai tambah) yang memanfaatkan limbah kulit sapi dengan teknik tradisional dan alami pada proses produksinya.

Pemilik Janédan, Gabriel Adi Nugroho, menjelaskan bahwa proses produksi tradisional yang lebih ramah lingkungan ini juga mencakup proses penyamakan dan pewarnaan alami.

Limbah kulit sapi yang digunakan juga diproses dengan menghindari penggunaan bahan-bahan kimia.

"Kami melakukan proses upcycling untuk menghasilkan materi tas kami. Kulit yang dipakai merupakan hasil limbah industri daging yang kami daur ulang," terang Gabriel.

"Kemudian masuk ke proses penyamakan sehingga terjadi sirkulasi ekonomi di rantai produksinya. Selain itu, pewarnaan kulit menggunakan jenis kayu seperti tegeran dan mahoni, bukan pewarna kimiawi," lanjutnya.

Lebih lanjut, dalam momen pameran Java In Paris ini, ia berharap dapat menunjukkan bahwa banyak produk di Indonesia yang sudah mengusung konsep ramah lingkungan dengan kualitas bersaing.

Ketiga UMKM di atas keren sekali ya, Kawan Puan? Semoga kiat sukses mereka bisa menginspirasimu.

 Baca Juga: Merintis UMKM Lokal ? Yuk Ikut Hyperlocal Demi Perekonomian Daerah

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara