Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Singapura, Kenali Gejalanya

Ericha Fernanda - Jumat, 10 Juni 2022
Gejala cacar monyet atau monkeypox.
Gejala cacar monyet atau monkeypox. Marina Demidiuk

dr Pratiwi mengatakan bahwa penularan dari hewan ke manusia (zootonik) dapat terjadi karena kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, lesi kulit, atau mukosa dari hewan yang terinfeksi.

"Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi akibat kontak dekat dengan sekret pernapasan, lesi kulit orang yang terinfeksi, atau benda yang baru saja terkontaminasi," kata dr Pratiwi.

Lebih lanjut, kata dr Pratiwi, penularan melalui saluran pernapasan biasanya memerlukan kontak dekat yang berkepanjangan.

Gejala Cacar Monyet

Dr dr Prasetyadi Mawardi, SpKK(K), FINSDV, FAADV, staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret mengatakan, manifestasi klinik cacar monyet dibagi menjadi dua periode, yaitu masa invasi dan masa erupsi.

Gejala pada masa invasi seperti demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, myalgia (nyeri otot), dan astenia hebat (kekurangan energi).

Sementara pada fase erupsi, gejala mungkin muncul sekitar 1-3 hari setelah demam, seperti ruam di kulit.

"Ruam cenderung lebih terkonsentrasi di wajah dan ekstremitas daripada di badan. Yang bisa digunakan sebagai penanda adalah adanya ruam di daerah wajah," jelas dr Prasetyadi.

Ia menambahkan, sebagian besar pasien cacar monyet menderita ruam di telapak tangan dan telapak kaki.

Ruam diawali dengan makula (perubahan warna merah), berkembang menjadi papula (benjolan kecil dengan perabaan keras dan padat), lalu berkembang menjadi plenting (berisi cairan atau nanah).

Jadi, itulah penjelasan singkat tentang penyakit cacar monyet beserta gejalanya ya, Kawan Puan.

Baca Juga: 5 Klasifikasi Kasus Cacar Monyet yang Ditetapkan Kemenkes, Apa Saja?

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara