Sama-Sama Kehilangan Anak, Ini Beda Suami dan Istri dalam Mengekspresikan Duka

Arintha Widya - Senin, 6 Juni 2022
Beda suami-istri dalam mengekspresikan duka.
Beda suami-istri dalam mengekspresikan duka. Vadimguzhva/Getty Images

Parapuan.co - Kehilangan anak, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), Ridwan Kamil dan Atalia Praratya sama-sama berduka.

Sebagai orang tua, keduanya tentu merasakan kesedihan mendalam usai Eril hanyut terbawa arus Sungai Aare di Bern, Swiss beberapa waktu lalu.

Namun, tahukah Kawan Puan bahwa meski sama-sama berduka, suami dan istri bisa mengungkapkan perasaan kehilangan mereka dengan cara berbeda.

Hal ini dapat disebabkan karena perbedaan gender, di mana laki-laki dan perempuan tak sama dalam mengekspresikan perasaan kehilangan.

Mengutip The Good Grief Trust, disebutkan bahwa ada kecenderungan tertentu antara laki-laki dan perempuan ketika menghadapi perasaan sedihnya.

Untuk bisa lebih memahami rasa duka mereka, simak penjelasan di bawah ini!

Kecenderungan suami dan istri dalam mengekspresikan duka

Ketika anak meninggalkan ayah dan ibu mereka terlebih dulu, orang tua mana yang tidak merasakan duka mendalam.

Hanya saja, sering kali perasaan tersebut diekspresikan dengan cara yang berbeda antara suami dan istri.

Baca Juga: Cara Menghadapi Duka Kehilangan Anak seperti Ridwan Kamil dan Atalia Praratya

Suami sebagai laki-laki bisa saja tampak tegar, hingga seolah-olah memperlihatkan ekspresi sedih yang lebih rendah dibandingkan istri.

Sementara istri yang seorang perempuan cenderung lebih ekspresif, sehingga kesedihan yang dirasakan terlihat sangat jelas.

Bagi istri, mereka lebih terbuka dan membagikan kesedihan yang dirasakannya kepada orang lain.

Suami terkadang sulit mengerti, kenapa istri begitu perlu menceritakan perasaannya kepada orang-orang.

Padahal, hal itu biasanya justru bisa mengurangi rasa sedih dan kehilangan yang mereka rasakan.

Di sisi lain, suami yang tak terlalu menunjukkan kesedihan kerap membuat istrinya bertanya-tanya.

Apakah mereka tidak bersedih telah kehilangan anak terkasih? Padahal keduanya merasakan hal yang sama.

Dalam hal ini, suami justru tak hanya kehilangan anak, tetapi merasa "kehilangan" istrinya.

Para laki-laki mengharapkan bisa bersandar pada istri, tetapi di sisi lain istri tampak lebih sedih daripada dirinya.

Baca Juga: Dampak Kehilangan Anak bagi Hubungan Suami Istri seperti yang Dialami Ridwan Kamil-Atalia

Mau tak mau, suami pun mengekspresikan kedukaan dengan cara yang dianggap sebagai "tidak berduka" oleh sebagian orang.

Salah satunya dengan tetap sibuk, lantaran sedang berusaha melupakan rasa sakit yang menggerogoti dadanya.

Pada dasarnya, bagaimana pasangan suami istri mengekspresikan kesedihan karena kehilangan anak tidak menjadi ukuran rasa cinta mereka.

Perasaan cinta yang dimiliki keduanya untuk anak tentulah sama. Perasaan cinta tersebut sama-sama tidak terukur.

Maka dari itu, jika Kawan Puan mendapati sepasang suami istri kehilangan anak, sampaikan simpati yang sama untuk keduanya.

Perlu pula kamu garis bawahi bahwa setiap orang punya cara berbeda untuk mengekspresikan kesedihan mereka.

Ada yang menangis sejadi-jadinya, bersedih sewajarnya dan mencurahkan kesedihannya kepada kerabat, dan masih banyak lagi.

Kalau Kawan Puan sendiri bagaimana, seperti apa caramu dalam mengekspresikan duka? (*)

Baca Juga: Mutia Ayu Ceritakan Perjalanan Cinta dan Sisi Romantis Glenn Fredly

Sumber: The Good Grief Trust
Penulis:
Editor: Arintya