Meaningful Learning: 4 Cara Menerapkan Pembelajaran Bermakna bagi Anak

Ericha Fernanda - Minggu, 5 Juni 2022
Menerapkan pembelajaran bermakna bagi anak
Menerapkan pembelajaran bermakna bagi anak Alex Liew

Parapuan.co - Sebagai orang tua, tentu kita menginginkan anak belajar dengan penuh perhatian dan antusias.

Namun, orang tua juga perlu memahami bagaimana menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan guna menumbuhkan minat anak untuk belajar.

Salah satu cara menumbuhkan minat belajar anak adalah melalui konsep meaningful learning.

Meaningful learning atau pembelajaran yang bermakna merupakan keadaan ketika anak memiliki kesadaran mental tentang apa yang sedang terjadi.

Selain itu, anak akan fokus terhadap hal yang sedang dipelajari dan menerima apa yang sedang diajarkan, termasuk perbedaan pendapat di dalamnya.

Lalu, bagaimana orang tua dapat menciptakan pembelajaran bermakna bagi anak?

Seperti siaran pers yang diterima PARAPUAN, Head of Academics Primary Zenius, Yuujisensei, menjelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menerapkan pembelajaran bermakna bagi anak. Yuk, simak!

1. Tanamkan bahwa belajar adalah kebutuhan

Yuujisensei mencontohkan, ketika anak-anak menjalankan kewajibannya untuk membantu orang tua, misalnya mencuci piring atau menyapu, umumnya mereka tidak benar-benar menyukai kegiatan itu.

Baca Juga: 6 Tahap Ajarkan Anak Tanggung Jawab Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga

Namun, karena sadar bahwa membantu orang tua adalah kewajiban, mereka akan tetap menjalankan kewajibannya secara sukarela.

Jika konsep kewajiban ini kita aplikasikan ke kegiatan belajar, maka anak pun hanya belajar karena keharusan.

Oleh karena itu, posisikan belajar sebagai kebutuhan agar anak tahu bahwa mereka berkesempatan untuk menggali ilmu sebanyak mungkin guna mewujudkan cita-citanya.

2. Dampingi anak saat belajar

Hal ini dapat dilakukan orang tua melalui kegiatan sederhana, seperti mengajak anak menonton video pembelajaran.

Selanjutnya, berikan beberapa pertanyaan untuk melatih problem solving atau pemecahan masalahnya.

Jika anak belum mampu memahami materi dari video, ajak mereka untuk mempelajarinya kembali bersama-sama.

3. Jangan paksa anak belajar

Selain dua cara di atas, Yuujisensei mengatakan bahwa metode pembelajaran konvensional berupa hukuman dan hadiah sudah tidak relevan lagi.

Baca Juga: Gentle Parenting, Pola Asuh yang Utamakan Ikatan Orang Tua dan Anak

Oleh sebab itu, sebaiknya mencari apa yang menjadi ketertarikan untuk anak dan adaptif pada hal tersebut.

Jika anak suka bermain game, berikan dia kesempatan bermain game, misalnya satu jam per hari.

Jika anak sulit berhenti bermain, orang tua dapat menggunakan parenting tool yang biasanya dapat diunduh dengan mudah.

Aplikasi ini akan menonaktifkan handphone secara otomatis ketika waktu bermain sudah melebihi durasi yang kita tentukan.

4. Kondisikan lingkungan dan waktu belajar

Yuujisensei juga menjelaskan bahwa orang tua perlu mengondisikan lingkungan belajar agar lebih kondusif.

Misalnya, dengan meminta anggota keluarga lain menurunkan volume suara televisi ketika anak-anak sedang belajar agar situasi belajar tetap kondusif.

Nah, itulah sejumlah cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menerapkan pembelajaran bermakna bagi anak ya, Kawan Puan.

(*)

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Ini 5 Permainan yang Dapat Meningkatan Kecerdasan Anak