Cara Menghadapi Duka Kehilangan Anak seperti Ridwan Kamil dan Atalia Praratya

Ericha Fernanda - Sabtu, 4 Juni 2022
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istri dan anak perempuannya menghanyutkan bunga mawar merah muda di Sungai Aaree, Bern, Swiss.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istri dan anak perempuannya menghanyutkan bunga mawar merah muda di Sungai Aaree, Bern, Swiss. Pemprov Jabar

Parapuan.co - Keluarga Ridwan Kamil dan Atalia Praratya meyakini putra sulung tercinta, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Aaree, Bern, Swiss.

Berduka karena kehilangan anak tentu menjadi tragedi terbesar bagi orang tua, terlebih mereka belum bisa melihat jasad anak untuk terakhir kalinya.

Diketahui, Ridwan Kamil melakukan ikhtiar dengan menyisir Sungai Aare sekitar 5-8 kilometer setiap hari demi mencari sang putra.

Tak kunjung ditemukan hingga seminggu berlalu, Ridwan Kamil dan Atalia berusaha tegar dan mengikhlaskan kepergian Eril.

Tentu tidak terbayangkan rasanya kehilangan anak, yang sedari kecil dibesarkan dengan kasih sayang dan sepenuh jiwa raga.

Berduka Kehilangan Anak

Berkaca dari peristiwa kehilangan anak yang dialami Ridwan Kamil dan Atalia, proses berduka atas kepergian anak itu nyata.

Meski sulit, sebagai orang tua harus berupaya melepas kepergian sang buah hati kembali kepada Sang Pencipta.

Melansir Verywell Family, penting untuk mengakui bahwa kamu merasa berduka atas kepergian sang buah hati.

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Eril, Mengapa Tak Ada Sebutan bagi Orang Tua yang Kehilangan Anak?

Kamu bisa mengekspresikan perasaanmu, seperti menangis, sedih, menyendiri, merenung, dan emosi sulit lainnya.

Jangan pendam rasa sedihmu sendirian, sebab akan meluap menjadi emosi negatif suatu hari nanti bila tidak diekspresikan.

Tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja, ambil waktu berduka dan jangan paksakan diri untuk bekerja tepat setelah kehilangan anak.

Istirahatkan pikiranmu terlebih dulu, kamu juga berhak untuk mengelola emosimu agar lebih tenang dan teratur.

Tidak Menyalahkan Orang Lain

Setiap orang menjemput takdirnya sendiri, begitu pun dengan waktu kepergian anak dari dunia untuk selamanya.

Saat proses berduka, sebaiknya tidak menyalahkan orang lain, terutama pasangan, atas kepergian buah hati tercinta.

Fokuslah demi penyembuhan emosionalmu, dan carilah bantuan profesional bila rasa duka semakin sulit seiring berjalannya waktu.

Rasa duka kehilangan buah hati tercinta sangatlah sulit, tetapi menerima kepergiannya adalah langkah awal untuk menghadapi duka tersebut.

Baca Juga: Dampak Kehilangan Anak bagi Hubungan Suami Istri seperti yang Dialami Ridwan Kamil-Atalia

(*)

Sumber: Verywell Family
Penulis:
Editor: Linda Fitria