Konsep Kerja Hybrid Sebabkan Karyawan Kelelahan, Ternyata Ini Alasannya

Ardela Nabila - Kamis, 26 Mei 2022
Alasan hybrid working bikin karyawan kelelahan.
Alasan hybrid working bikin karyawan kelelahan. PeopleImages

Parapuan.co - Perubahan budaya kerja selama pandemi telah menghadirkan konsep kerja baru yang diterapkan oleh berbagai perusahaan saat ini, salah satunya ialah hybrid working.

Meskipun pada awalnya konsep hybrid working ini diterima dengan senang hati oleh sebagian besar karyawan, nyatanya kini banyak yang mengeluhkan budaya kerja ini.

Secara keseluruhan, sistem kerja hybrid memang menawarkan kesepakatan terbaik untuk karyawan dan pihak perusahaan.

Bahkan pada sebuah studi yang dilakukan oleh Accenture pada Mei 2021 lalu, sebanyak 83 persen responden mengaku ingin bekerja secara hybrid setelah pandemi berakhir.

“Ada perasaan bahwa hybrid working merupakan opsi terbaik untuk kedua belah pihak. Untuk atasan, konsep ini berarti mereka tetap bisa mengontrol karyawannya secara langsung. Bagi karyawan, ini menawarkan lebih banyak fleksibilitas,” ujar Elora Voyles, psikolog dan people scientist di Tinypulse, dikutip dari BBC, Kamis (26/5/2022).

Namun, seiring berjalannya waktu, antusiasme para karyawan terhadap hybrid working kian memudar.

Tahun 2021 lalu, banyak perusahaan yang menerapkan konsep hybrid working, namun ternyata mengalami kesulitan seiring penerapannya.

Tak hanya itu saja, para karyawan juga banyak yang merasa kelelahan hingga stres akibat konsep kerja ini.

Dalam survei yang dilakukan oleh Tinypulses terhadap 100 pekerja di dunia, 72 persen karyawan dilaporkan mengalami kelelahan karena hybrid working, di mana jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari mereka yang bekerja penuh waktu secara remote dan dari kantor.

Baca Juga: Hybrid Work, Budaya Kerja Masa Depan yang Perlu Fresh Graduate Tahu

Sumber: BBC
Penulis:
Editor: Linda Fitria