Parapuan.co - Kondisi fisik yang menurun seiring pertambahan usia membuat aktivitas hubungan suami istri menjadi suatu hal yang rentan dilakukan.
Sebagaimana diketahui, pertambahan usia seseorang memengaruhi kondisi fisik yang tak sekuat saat muda.
Ditambah, semakin bertambahnya umur, kebanyakan pasangan enggan melakukan aktivitas intim tersebut.
Di sisi lain, aktivitas hubungan suami istri tak memiliki batasan usia, sehingga orang dewasa di atas usia 50 tahun tetap dapat aktif secara seksual.
Selain itu, aktivitas seksual ini juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.
Untuk lebih meyakinkan, berikut hal yang perlu diketahui dan diwaspadai dalam aktivitas hubungan intim di usia lanjut, dilansir dari laman Age UK.
1. Seks baik untuk kesehatan
Seperti yang sudah disampaikan, berhubungan intim memiliki manfaat bagi kesehatan.
Penelitian menunjukkan bahwa kehidupan seks yang sehat baik untuk jantung, tekanan darah, dan tingkat stres. Bahkan mungkin membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Penyebab Pendarahan Setelah Hubungan Intim
Hal ini karena detak jantung saat orgasme rata-rata sama dengan detak jantung saat berolahraga ringan, misalnya jalan kaki.
Sementara, tekanan darah dapat menurun dengan adanya kontak fisik, seperti berpegangan tangan, berpelukan, dan aktivitas hubungan suami istri.
Selanjutnya dalam sebuah penelitian yang melibatkan 46 orang menunjukkan bahwa berhubungan seks dapat bantu mengatasi stres.
2. Infeksi menular seksual pada lansia meningkat
Di samping hubungan intim dapat bermanfaat bagi kesehatan, namun itu juga berisiko pada terjadinya infeksi menular seksual (IMS).
Siapa pun yang aktif secara seksual dapat berisiko tertular dan baru-baru ini terdapat fakta bahwa beberapa IMS di antara lansia terjadi peningkatan.
Untuk itu, disarankan menggunakan kondom untuk membantu melindungi diri dari infeksi atau bisa juga berkonsultasi dengan dokter atau menjalani tes di klinik kesehatan seksual.
3. Perubahan tubuh dapat memengaruhi kehidupan seks
Baca Juga: Coba 5 Tips Ini untuk Lakukan Hubungan Suami Istri setelah Punya Anak
Setelah menopause, beberapa perempuan dapat mengalami vagina kering yang dapat membuat seks terasa sangat tidak nyaman.
Namun jika tetap ingin berhubungan seks, bisa mencoba menggunakan pelembap atau pelumas vagina.
Sementara laki-laki akan mengalami masalah ereksi seiring bertambahnya usia, sehingga mengakibatkan mereka gagal mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan atau berhenti merokok.
Namun, jika masalah ereksi bertahan selama lebih dari beberapa minggu, ada baiknya untuk menemui dokter.
4. Gairah seks mungkin berubah seiring bertambahnya usia
Seiring bertambahnya usia, gairah seks pun dapat secara perlahan menurun karena beberapa faktor, seperti penurunan kadar hormon seks, masalah kesehatan terkait usia, dan efek samping obat-obatan.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan meluangkan waktu bersama seperti berpelukan atau mengobrol.
Lebih lanjut lagi bagi perempuan kondisi hilangnya gairah seks biasa terjadi akibat menopause.
Hal ini dapat diatasi dengan Terapi penggantian hormon (HRT) untuk meredakan gejala menopause dengan mengganti hormon yang berada pada tingkat yang lebih rendah saat mendekati menopause.
5. Kondisi kesehatan dapat mengubah kehidupan seks
Kesehatan fisik dapat berubah seiring bertambahnya usia dan dapat menjadi lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti kondisi jantung, radang sendi, dan demensia.
Jika telah didiagnosis dengan masalah kesehatan, penting untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum melanjutkan kehidupan seks guna memastikan kondisi fit untuk melakukannya.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan aktivitas hubungan suami istri di usia lanjut. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Hubungan Suami Istri Makin Intim, 5 Makanan yang Ampuh Tingkatkan Gairah Seks
(*)
