Parapuan.co - Setelah kucing peliharaanmu melahirkan, kini koleksi kucingmu akan bertambah.
Tak hanya memperhatikan induknya, Kawan Puan juga perlu memperhatikan kondisi anak kucing.
Masalahnya, anak kucing justru rentan mengalami berbegai masalah.
Termasuk mata anak kucing yang sering kali mengeluarkan kotoran dan berair.
Bahkan tak jarang jika mata anak kucing terlihat bengkak dan memerah.
Berangkat dari masalah ini, timbul pertanyaan mengapa mata anak kucing mengalami kondisi ini dan apa yang harus dilakukan.
"Mata berair dan ada kotoran mata berlebih menunjukkan adanya peradangan karena berbagai kemungkinan. Di antaranya infeksi bakteri, virus, protozoa, bahkan cacing." jelas drh. Aniq Syihabuddin yang dilansir dari Kompas.com.
Menurut drh. Aniq, sangat memungkinkan jika penyebab mata anak kucing yang kerap berair dan mengeluarkan kotoran adalah karena peradangan.
Peradangan tersebut bisa dipicu karena masalah infeksi bakteri bahkan adanya cacing.
Baca Juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Kucing Peliharaan, Jangan Lewatkan Vaksin
Selanjutnya, drh. Aniq juga mengatakan bahwa mata anak kucing yang berair bisa dipicu oleh penyebab lain.
"Atau bisa juga karena iritasi ringan karena benturan, debu atau trauma ringan. Untuk memastikan penyebabnya dibutuhkan pemeriksaan lanjutan," ungkap dokter hewan yang berpraktik di Yogyakarta dan juga merupakan Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anak kucing yang mengalami benturan juga bisa menyebabkan matanya berair hingga memerah dan bengkak.
Terlebih jika benturan tersebut cukup kencang, ini bisa menyebabkan trauma ringan pada anak kucing.
Upaya Lebih Lanjut
"Setiap penyebab berbeda teknik pengobatannya. Jadi, langkah terbaik segera ke dokter hewan langsung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan menyeluruh," pungkasnya.
Jika mata berair dan kotor pada anak kucing tak kunjung membaik, segera kunjungi dokter hewan.
Tanyakan apa penyebab dan upaya penanganan lebih lanjut.
Kuncinya, segera berikan perawatan tepat agar tidak terjadi sesuatu yang lebih buruk pada anak kucing.
Baca Juga: Meski Aktif pada Malam Hari, Ini Alasan Kucing Bukan Hewan Nokturnal
(*)
