Kesehatan Reproduksi Perempuan: 5 Fakta Seputar Serviks atau Leher Rahim

Ratu Monita - Sabtu, 23 April 2022
Kesehatan reproduksi perempuan: fakta seputar serviks.
Kesehatan reproduksi perempuan: fakta seputar serviks. vvmich

Parapuan.co - Dalam upaya menjaga kesehatan reproduksi perempuan, serviks merupakan salah satu organ yang perlu dijaga. 

Seperti diketahui, baru-baru ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjadikan vaksin kanker serviks atau HPV ke dalam daftar program imunisasi rutin. 

Adapuan hal yang melatarbelakangi kebijakan tersebut adalah karena kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang paling banyak membuat perempuan Indonesia meninggal dunia.

Di sisi lain, seberapa jauh kita sebagai perempuan memahami organ serviks?

Nah, untuk itu PARAPUAN akan membahas mengenai fakta seputar organ serviks seperti dilansir dari laman Natural Cycles

1. Serviks menghubungkan rahim dan vagina

Meski tidak terlihat, serviks merupakan organ yang memiliki peran penting dalam kesehatan reproduksi perempuan. 

Serviks adalah bagian sempit di pintu masuk rahim, dan bertindak sebagai penghubung antara vagina dan rahim.

Sebagai contoh, ketika perempuan mengalami kondisi kesehatan organ kewanitaan yakni menstruasi, darah menstruasi harus mengalir melalui serviks atau leher rahim untuk keluar.

Baca Juga: Tanya Dokter Obgyn: Vaksin Kanker Serviks setelah Menikah, Bagaimana Efektivitasnya?

Selain itu, sel sperma juga akan melewati leher rahim untuk bertemu dengan sel telur.

2. Serviks bisa berubah bentuk dan posisinya

Fakta menarik lainnya dari organ kesehatan reproduksi perempuan yakni serviks adalah kemampuannya dalam berubah bentuk dan posis. 

Khususnya, saat persalinan, serviks akan mengalami peregangan untuk memungkinkan bayi melewatinya.

Menariknya, serviks bisa meregang hingga selebar 10 cm atau 4 inci saat melahirkan, lalu dapat kembali ke ukuran semula setelah beberapa hari melahirkan.

Selain meregang saat melahirkan, serviks juga berubah sepanjang siklus menstruasi.

Namun, kondisi tersebut tergantung kondisi kesehatan organ kewanitaan yakni kesuburan siklus.

Misalnya, saat subur, serviks memiliki tekstur yang tinggi dan lembut, sedangkan saat tidak subur, serviks cenderung rendah dan sulit disentuh.

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Kenali 4 Fase Siklus Menstruasi Normal

3. Leher rahim membuat jenis lendirnya sendiri

Serviks cukup produktif, ia mengeluarkan cairan khusus yang disebut lendir serviks.

Pelepasan lendir serviks ini memengaruhi cara sperma melakukan perjalanan melalui saluran reproduksi perempuan.

Selain itu, lendir serviks berubah sepanjang siklus menstruasi, dan ini berarti dapat menunjukkan kesuburan seorang perempuan.

Di awal siklus biasanya ada sedikit atau tidak ada lendir serviks, lalu konsistensi dan jumlahnya akan berubah saat mendekati ovulasi.

Kemudian, setelah ovulasi pada hari-hari sebelum menstruasi, lendir serviks akan mengering lagi.

4. Serviks tersumbat selama kehamilan

Pada awal kehamilan, hormon progesteron menyebabkan lendir serviks menjadi lebih kental dan padat sehingga menyebabkan serviks tersumbat.

Namun, serviks yang tertutup rapat ini berfungsi untuk melindungi janin selama kehamilan dengan mencegah apa pun memasuki serviks.

Kemudian, saat mendekati waktu melahirkan, sumbatan serviks akan terlepas dengan sendirinya.

5. Serviks harus dijaga

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kanker serviks menjadi salah satu penyakit terbanyak yang menyebabkan perempuan meninggal.

Untuk itu, penting menjaga kesehatan serviks, salah satunya dengan pap smear secara rutin guna mendeteksi kelainan sejak dini.

Faktanya, 83% kasus kanker serviks dapat dicegah dengan tes smear sederhana.

Nah, itulah ulasan kesehatan reproduksi perempuan mengenai fakta seputar organ serviks, semoga bermanfaat! (*)

Baca Juga: Dokter Obgyn Ungkap Fakta Kanker Serviks dan Pentingnya Vaksinasi HPV

Sumber: Natural Cycles
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh

Pemberian Vaksinasi PCV Jadi Langkah Penting Pencegahan Penyakit Pneumonia