Puan Talks: Ini Tantangan Menjadi Sutradara Menurut Sabrina Rochelle

Dian Fitriani N - Rabu, 30 Maret 2022
 Sabrina Rochelle Kalangie, sutradara perempuan di Indonesia.
Sabrina Rochelle Kalangie, sutradara perempuan di Indonesia. Instagram @sabrochelle

Parapuan.co - Kawan Puan, sutradara perempuan sekaligus scenario writer Sabrina Rochelle Kalangie akan membagikan kisahnya di dunia film.

Melalui Instagram live PARAPUAN di acara Puan Talks episode Perempuan Punya Karya, Rabu (30/3/2022).

Tantangan menjadi sutradara perempuan menurut Sabrina Rochelle Kalangie.
Tantangan menjadi sutradara perempuan menurut Sabrina Rochelle Kalangie. Instagram @cerita_parapuan

Dalam wawancara yang bertepatan dengan Hari Film Nasional 2022, Sabrina mengungkap ragam tantangan yang dialaminya ketika menjadi sutradara perempuan di Indonesia.

Sebagai seorang sutradara, Sabrina mengaku harus mampu membuat apa yang kita buat menjadi nyata.

"Kalau aku lebih suka terlibat dalam development, ketika kita mengerti cerita itu lebih mudah untuk diolah, secara gambar, akting seperti apa," ujar Sabrina.

"Itu manfaat dari production meeting serta share creative, makin banyak materi akan lebih sesuai sama harapan di awal," tambahnya.

Sebelum terjun ke dalam industri tersebut, tentunya kamu harus mengetahui apa saja tantangan yang akan kamu hadapi.

Ada apa saja? Ini dia ragam tantangan yang akan kamu alami ketika menjadi sutradara menurut Sabrina. 

Baca Juga: Sambut Hari Film Nasional, Puan Talks Akan Bicara tentang Ruang Aman untuk Perempuan Berkarya

1. Tidak Seperti Hollywood

Sabrina memaparkan tantangan pertama yang ia hadapi dalam dunia perfilman di Indonesia belum seperti Hollywood.

"Secara waktu kita lebih pendek, dari segi fasilitas juga kurang enggak seperti di Hollywood, misalnya di Instagram banyak behind the scene yang disajikan lebih advance," tutur Sabrina.

"Ketika menghadapi kendala itu, kita berusaha sebisa mungkin enggak menjatuhkan satu sama lain dengan cara mencari titik temu terbaiknya," tambahnya.

2. Sering Dilupakan 

Sabrina mengakui peran yang dijalaninya kerap dilupakan oleh banyak pihak.

"Sebagai sutradara in general, aku sering merasa dilupakan, misalnya bagi orang awam, orang-orang yang tidak ada di industri ini sering menganggap pekerjaan ini gampang," ujar Sabrina.

"Masih belum terlalu dilihat, tetapi kalau menurut aku itu bukan masalah, karena semua kan kita yang tahu," jelasnya.

Baca Juga: Puan Talks: Puty Puar Ungkap Kisah dan Sosok di Balik Buku Empowered ME

3. Sering Dikaitkan dengan Hasil Akhir Film

Sabrina juga menjelaskan fenomena hasil suatu karya yang tidak sesuai ekspetasi masyarakat.

"Kalau film jelek pasti yang paling dicari siapa sutradaranya, itu tantangannya" ungkap Sabrina.

4. Kurangnya Kesetaraan Gender

Sabrina mengaku di Indonesia masih belajar untuk melihat kemampuan sutradara perempuan.

"Kalau kita bicara mungkin industri sama negara masih belajar menyetarakan gender dan lainnya," ungkap Sabrina.

Ia memaparkan beberapa pengalaman yang dialaminya, misalnya agak diragukan, berkomunikasi karena sering dipandang sebelah mata.

"Hal-hal seperti itu jujur aku rasakan, bahkan ketika menjalani posisi sebagai sutradara," ujarnya.

Namun sutradara film Terlalu Tampan itu tak patah semangat, tantangan di atas justru membuatnya ingin lebih meng-upgrade kemampuan dirinya.

"Aku jadi belajar, salah satunya lebih humble dan membuat orang percaya sama keahlian kita," jelas Sabrina.

Perempuan berusia 29 tahun tersebut juga menyampaikan harapannya, yakni menjaga eksosistem agar lebih setara antara perempuan maupun laki-laki.

Nah, itu dia tantangan yang dihadapi Sabrina Rochelle Kalangie sebagai sutradara perempuan di Indonesia.

Tak perlu khawatir, bagi kamu yang ketinggalan acara live Instagram hari ini, Kawan Puan bisa menyaksikan Puan Talks edisi Hari Film Nasional ini melalui laman Youtube dan Facebook Cerita Parapuan ya!

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Ini Cara Puty Puar Berdayakan Para Ibu Lewat Buku

(*)