Selain Hidden Gem, Ini 4 Tradisi di Yogyakarta yang Jadi Lokasi Presidensi G20

Anna Maria Anggita - Minggu, 27 Maret 2022
Hidden gem di Yogyakarta
Hidden gem di Yogyakarta Eko Hariyono

Labuhan Parangkusumo merupakan upacara adat yang dilakukan untuk memohon keselamatan dan membuang segala macam sifat buruk dengan cara menyiapkan sesaji.

Perlu diketahui bahwa Labuhan sendiri memiliki makna yaitu membuang, meletakkan, atau menghanyutkan.

Dalam pelaksanannya, pemberian sesaji di Parangkusumo ini dilakukan dengan dua cara yaitu ditanam dan dilabuh, yang mana benda sesaji ditaman di dekat batu besar di Parangkusumo, semntara sebagian lain dilemparkan ke lautan yang disebut dengan ubarampe labuhan.

3. Saparan 

Tradisi lain di Yogyakarta yakni Saparan atau Bekakak yang dilaksanakan unyuk mengenang jasa abdi dalam kesayangan Sri Sultan Hamengkubuwono I, yaitu Ki Wirosuto.

Upacara ini dilaksanakan pada bulan Sapar dalam kalender Jawa.

Sebagai informasi persembahan dalam upacara ini berupa replika sepasang pengantin yang terbuat dari tepung ketan dan cairan gula jawa.

4. Siraman Pusaka

Selanjutnya ada tradisi yang disebut sebagai Siraman Pusaka.

Baca Juga: Tanam Puluhan Ribu Bibit di Bali, Brand Ini Dukung Pariwisata Berkelanjutan

Siraman Pusaka adalah tradisi memandikan pusaka milik Ngarsa Dalem atau Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Upacara ini bertujuan untuk menghormati dan merawat pusaka-pusaka yang ada dengan dibersihkan secara teratur tiap tahun. Sehingga segala tanda kerusakan dapat ditangani segera.

Nah, Kawan Puan dari ulasan di atas dapat diketahui bahwa Yogyakarta bukan hanya kaya akan hidden gemya, tapi juga budaya yang layak dipelajari dan dilestarikan. (*) 

Sumber: Instagram/@indonesia.g20
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Banyak Tanggal Merah, Ini Daftar Festival Budaya Hong Kong dan Pertunjukan Kembang Api di Bulan Mei