Diduga Sakit Jiwa, Ini Kronologi Ibu yang Gorok Leher Anaknya Sendiri

Firdhayanti - Senin, 21 Maret 2022
Rumah tempat pelaku menggorok anaknya di Brebes, Jawa Tengah yang sudah disegel dengan garis polisi.
Rumah tempat pelaku menggorok anaknya di Brebes, Jawa Tengah yang sudah disegel dengan garis polisi. Tribunnews.

Parapuan.co - Belum lama ini, beredar kabar seorang ibu di Brebes, Jawa Tengah yang tega menggorok ketiga anaknya sendiri. 

Peristiwa itu terjadi di Sokawera , Desa Tonjong, Kabupaten Brebes pada Minggu (20/3/2022). 

Dilaporkan dalam Wartakota Tribunnews, kejadian tersebut membuat KS (10) anak pertama dan EM (5) anak ke tiga mengalami luka serius setelah berhasil diselamatkan. 

Namun, anak kedua berinisial AR (7) dikabarkan tewas dalam kejadian ini. 

Rumah tempat pelaku melakukan kejadian telah ditutup dan disegel dengan garis polisi. 

Para tetangga yang berada di sekitar mengaku masih syok. 

Mereka para tetangga menaruh rasa kasihan yang mendalam kepada anak-anak itu.

Kronologi Kejadian 

Kronologi pun diceritakan oleh seorang tetangga yang sempat menolong korban bernama Iwan.

Baca Juga: Mencoba Bunuh Diri karena Depresi, Ini Kata Pihak Keluarga Ayu Aulia

Sekitar pukul 04.00 WIB Iwan mendengar suara keributan yang kemudian meminta tolong dari dalam rumah pelaku.

Kemudian Iwan bersama tetangga mendobrak pintu rumah pelaku.

Ia mendapati bibi pelaku (Hm) sedang berusaha mendobrak pintu kamar pelaku dan anak-anaknya.

Setelah pintu bisa didobrak, pelaku masih berada di dalam kamar dengan kondisi memakai mukenah.

Di sampingnya ada korban yang tergeletak dengan kondisi mengenaskan.

Setelah pintu didobrak oleh tetangga, pelaku langsung keluar rumah. 

Ia berteriak histeris kemudian tak sadarkan diri (pingsan) saat keluar rumah

Saat pelaku tersadar,  warga mengamankan ibu tersebut. Ketika hendak ditenangkan, pelaku malah mengamuk bahkan sampai mencekik salah satu tetangga dan anaknya.

"Sempat mencekik tetangga. Lalu lari keluar ke jalan. Dan bisa ditangkap lagi oleh warga," terang Iwan kepada Tribunjateng.com, Minggu (20/3). 

Baca Juga: Kronologi Percobaan Bunuh Diri Ayu Aulia, Kecurigaan Keluarga hingga Video Evakuasi Tersebar

Suami pulang ke Brebes

Setelah mengetahui peristiwa nahas yang menimpa anak-anak dan sang istri, Latif langsung pulang ke rumahnya.

Jenazah anak kedua, AR (7) dimakamkan di tempat pemakaman keluarga pada minggu siang.

"Saya tak menyangka karena pelaku ini memang pendiam. Jarang main ke tetangga. Dia sangat sayang kepada anak-anaknya. Jarang marah kepada anaknya. Makanya para warga keheranan," kata Sumarti tetangga pelaku.

Diketahui, pelaku tinggal di rumah bersama bibi dan ketiga anaknya. Sedangkan sang suami bekerja di Jakarta.

Pelaku sebelumnya juga pernah bekerja di Jakarta sebagai makeup artis atau yang berkaitan dengan kecantikan, tapi karena alasan tertentu akhirnya terkena PHK dan kembali ke kampung halaman.

Baik pelaku maupun suami merupakan asli warga Desa Tonjong, kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.

Warga menduga, pelaku mengalami depresi karena kehidupan di desa berbeda dengan kota. Dia jarang berinteraksi dengan tetangga.

Hingga kini, dua anak korban yaitu KS (10) dan EM (5) mendapatkan penanganan intensif di Rumah Sakit.

Baca Juga: Ketahui 3 Gangguan Mental yang Sering Dialami Perempuan, Ada Depresi

Keduanya mengalami kondisi kritis dan dirujuk ke Rumah Sakit Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, pada Minggu (20/3) siang.

Keduanya dirujuk untuk penanganan lebih lanjut secara intensif dan serta upaya terapi.

Jalani Pemeriksaan Kejiwaan 

Diinfokan oleh Kompas.com, pelaku akan menjalani pemeriksaan kejiwaan oleh tim dokter RSUD Dr Soesilo Slawi, Kabupaten Tegal Jawa Tengah setelah dibawa oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Brebes. 

Tim dokter belum meminta keterangan dari terduga pelaku terkait kondisinya.

Terduga pelaku masih sering mengalami ketakutan saat melihat orang banyak.

"Pasien bisa menjawab dengan baik, sesuai dengan pertanyaan. Tetapi untuk pertanyaan-pertanyaan tertentu, pasien belum mau menjawab dengan alasan dia sudah lelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut."

"Jadi lebih ke arah mengenal watak dan kepribadian dasar dari pasien terlebih dahulu, seperti apa latar belakang kehidupannya, keluarganya. Belum masuk ke dalam kejadian perkara yang diduga dilakukan pasien," ujar dr Glorio Immanuel, Sp.KJ

Pemeriksaan kejiwaan memerlukan waktu hingga tiga hari kedepan untuk mendapatkan hasil observasi pasien.

Selama proses pemeriksaan, terduga pelaku akan menjalani rawat inap. (*)

Sumber: wartakota.tribunnews.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh