Jadi Perbincangan, Ini Tanggapan Rara Pawang Hujan MotoGP Mandalika Terkait Aksinya

Firdhayanti - Senin, 21 Maret 2022
Rara saat melakukan ritualnya.
Rara saat melakukan ritualnya. Instagram.com/MotoGP

Parapuan.co - Rara Istiati Wulandari, pawang hujan dalam ajang balap motor MotoGP Pertamina Grand Prix Indonesia 2022 menjadi sorotan. 

Aksinya yang melakukan ritual untuk menghentikan hujan di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada Minggu (20/3/2022) menuai berbagai opini positif dan negatif dari warganet. 

Rara pun menanggapi hal ini di akun Instagramnya, @rara_cahayatarotindigo. 

"Mau sayang Rara sebagai pawang hujan boleh mau benci juga boleh. Yg jelas aku sayang Indonesia. Bersyukur terlahir di Indonesia dan melayani bekerja secara profesional di langit Mandalika," ujarnya. 

Dalam unggahan tersebut, Rara juga menyertai foto dirinya saat berada di Sirkuit Mandalika. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rara Istiati Wulandari (@rara_cahayatarotindigo)

Melansir Grid Oto, saat dianggap gagal oleh warganet, Rara hanya menanggapinya dengan santai.

Kepada media, ia mengaku tidak memusingkan hujatan atau komentar negatif dari netizen.

"Saya enggak masalah sih, karena sudah bilang dari awal saya ini melayani untuk Indonesia," ucap Rara pada Minggu (20/3/2022).

Rara mengatakan bahwa dirinya memang sengaja diminta menurunkan hujan agar aspal sirkuit tidak terlalu panas.

Baca Juga: Kocak! Begini Aksi Fabio Quartararo Menirukan Aksi Rara Pawang Hujan

Terkait komentar miring yang menyebut kehadiran pawang hujan sama sekali tidak membantu, Rara pun kembali menjawabnya dengan santai.

"Kenyataannya saat pre-season itu tiga hari cuaca baik dan cerah. Tapi efeknya ternyata berpengaruh ke aspal," tuturnya.

Saat gelaran MotoGP Indonesia pada 18 hingga 20 Maret 2022 ini, Rara mengaku diminta untuk membuat cuaca sekitar Sirkuit Mandalika menjadi sejuk.

Karena itu, ia menurunkan hujan di pagi hari dan gerimis rintik-rintik di siang hari agar penonton dan pembalap tidak kepanasan serta merasa nyaman.

"Untuk balapan dari 18-19 Maret, paginya saya buat hujan dan siang gerimis-gerimis agar pembalap nyaman," tukasnya.

"Karena aspal suhunya tidak boleh sampai di atas 50 derajat celcius, otomatis cuaca di atas tidak boleh panas. Saya panggil hujan dan mendung, tapi tidak boleh sampai banjir," beber Rara.

Aksi Rara dalam menghentikan hujan ini juga masuk ke dalam akun Twitter resmi MotoGP. 

Dalam akun tersebut, pihak MotoGP memberi pujian pada Rara. 

"Sang ahli....," sebagaimana tertulis dalam akun Twitter @MotoGP. 

Baca Juga: Rara Isti Wulandari, Pawang Hujan MotoGP Mandalika yang Direkomendasikan Erick Thohir

(*)

Sumber: Instagram,Twitter,GRID OTO
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania